• Login
    View Item 
    •   Home
    • STUDENT RESEARCH ARTICLE (Artikel Penelitian Mahasiswa)
    • SRA- Sains And Technology
    • View Item
    •   Home
    • STUDENT RESEARCH ARTICLE (Artikel Penelitian Mahasiswa)
    • SRA- Sains And Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KAPASITAS PELAT BETON BERTULANG KOMBINASI BAJA DAN BAMBU MENGGUNAKAN TEORI GARIS LELEH

    Thumbnail
    View/Open
    Billy Hansdyan.pdf (938.1Kb)
    Date
    2014
    Author
    Ocha Putra, Billy Hansdyan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pelat merupakan salah satu bagian penting dari struktur bangunan dan tersusun dari beton dan tulangan baja. Beton merupakan bagian dari pelat yang berfungsi menahan tekan namun beban tarik sendiri ditahan oleh tulangan. Tulangan yang sering digunakan saat ini adalah tulangan baja namun karena baja merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dibaharui dibutuhkan alternatif lain untuk menggantikan tulangan baja. Penelitian ini menggunakan dua jenis tulangan yaitu baja dan bambu. Kedua tulangan tersebut dikombinasikan dalam pelat dengan tujuan untuk mengetahui kapasitas runtuh maksimum pada pelat. Bambu dipilih sebagai salah satu jenis tulangan karena jumlahnya yang banyak tersedia di alam dan termasuk dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Bambu juga merupakan sumber daya alam yang mudah diolah dan harga bambu lebih ekonomis. Teori garis leleh adalah teori yang diperkenalkan oleh K. W. Johansen pada tahun 1940-an. Teori ini merupakan solusi batas atas untuk mengetahui beban runtuh dari pelat dan membantu untuk memperkirakan keadaan akhir dari pelat yang didesain dengan model tulangan tertentu, serta untuk mengetahui pengaruh dari model penulangan yang sederhana dan pengaruh dari perletakannya. Dari hasil penelitian didapatkan beban runtuh pelat bertulang kombinasi baja dan bambu ratarata lebih besar 38% dari analisa garis leleh yang pertama dan lebih besar 21,02% dari analisa garis leleh kedua. Beban runtuh terbesar pada pengujian pelat bertulang kombinasi adalah Pelat 3 sebesar 3187,33 kg dan beban runtuh terkecil pada pengujian pelat bertulang kombinasi adalah Pelat 12 sebesar 1270,14 kg.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68955
    Collections
    • SRA- Sains And Technology [151]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository