dc.description.abstract | Kota Jember secara geografis memiliki posisi yang sangat strategis dengan berbagai potensi
sumber daya alam yang potensial. Daerah-daerah Jember yang sebagian besar dibatasi oleh sungai didirikan
jembatan, baik yang modern maupun sederhana. Untuk jembatan sederhana banyak menggunakan jembatan
yang material utamanya adalah bambu. Fungsi jembatan sendiri yakni sebagai prasarana yang melewatkan
lalu lintas yang terputus akibat adanya sungai, selat, jalan, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan tersebut
penelitian lebih lanjut dilakukan untuk membandingkan kekuatan tiga tipe jembatan rangka bambu, yaitu tipe
Pratt, Parker , dan Browstring. Ketiga tipe jembatan rangka tersebut akan menerima beban yang sama sebesar
1 -4 ton, dan simulasi pembebanan menggunakan program analisa struktur. Setelah didapatkan hasil gayagaya
dalam dihasilkan bahwa jembatan rangka Pratt dengan bentang 20m, lebar 5m dan tinggi 4 m
merupakan rangka yang terkuat. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai gaya aksial dan lendutan
terkecil sebesar 0.024622 m, nilai ini lebih kecil dan masih berada di bawah nilai lendutan izin sebesar 0.025
m diantara Parker dan Bowstrig saat dibebani 4 ton. Untuk nilai tegangan tarik maksimum pada program
analisa struktur didapat 139.442 kg/ cm2, nilai ini lebih kecil 54,12% dari hasil tegangan hancur rata-rata saat
pengujian sebesar 303,9075 kg/ cm2. Sedangkan tegangan tekan maksimum dari program analisa struktur
didapat 219.688 kg/ cm2, nilai ini lebih besar 26,16% dari hasil tegangan tekan rata-rata pada saat pengujian
sebesar 174,134 kg/ cm2 sehingga apabila jembatan rangka Pratt diberi pembebanan melebihi 4 ton, rangka
tersebut tidak bisa mendukung gaya aksial dan lendutan yang terjadi. | en_US |