Show simple item record

dc.contributor.advisorImam Syafi’i
dc.contributor.advisorSugeng Raharto
dc.contributor.authorAnitawati
dc.contributor.authorSugeng Raharto
dc.contributor.authorImam Syafi’i
dc.date.accessioned2015-12-28T05:18:38Z
dc.date.available2015-12-28T05:18:38Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68908
dc.description.abstractSalah satu jenis tanaman hortikultura yang dapat menunjang usaha peningkatan pendapatan petani adalah jagung karena sangat potensial untuk dikembangkan dan keberadaannya sangat dibutuhkan. Jagung merupakan komoditas hortikultura yang penting di Indonesia karena dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa memperhatikan tingkat sosial. Komoditas ini berprospek cerah, berpeluang ekspor dan dapat membuka kesempatan kerja. Sistem kemitraan merupakan satu mekanisme kelembagaan yang memperkuat posisi tawar-menawar petani dengan cara mengaitkannya secara langsung atau pun tidak langsung dengan badan usaha yang secara ekonomi relatif lebih kuat. Melalui kemitraan, petani kecil dapat beralih dari usaha subsisten ke usaha yang bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, secara teoritis kemitraan berpotensi meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani kecil. Sejak dahulu penilaian terhadap sistem kemitraan pada umumnya menunjukkan hasil yang positif dimana petani kecil memperoleh manfaat dalam bentuk keuntungan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pendapatan usahatani jagung antara petani yang melalui pola kemitraan dan non kemitraan (2) efisiensi biaya produksi petani jagung di Desa Karang Anyar yang pemasarannya melalui kemitraan dan non kemitraan (3) efisiensi pemasaran usahatani jagung yang melalui pola kemitraan dan non kemitraan.Penentuan penelitian lokasi dilakukan secara sengaja yaitu Desa Karanganyar Kabupaten Jember. Pengambilan petani sampel dilakukan metode Proporsionate Stratified Random Sampling. Metode pengambilan data menggunakan data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan pada permasalahan pertama menggunakan menggunakan hubungan antara biaya keseluruhan dengan hasil produksi dalam satu kali proses produksi, permasalahan kedua menggunakan analisis R/C ratio dan permasalahan ketiga menggunakan analisis uji z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pendapatan per hektar usahatani jagung pola non kemitraan yaitu sebesar Rp 12.634.131 dan nilai tersebut lebih rendah daripada pendapatan usahatani jagung pola kemitraan yaitu sebesar Rp. 17.988.722. (2) rata-rata efisiensi biaya usahatani jagung pola kemitraan sebesar 3,37 dan rata-rata efisiensi biaya usahatani jagung pola non kemitraan sebesar 3,73, maka dapat disimpulkan bahwa usahatani jagung dengan pola non kemitraan lebih besar atau lebih effisien dibandingkan dengan usahatani jagung pola kemitraan (3) saluran pemasaran yang paling efisien ialah pemasaran usahatani jagung di Desa Karanganyar Kabupaten Jember melalui saluran pemasaran pola non kemitraanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.subjectPendapatanen_US
dc.subjectEffisiensi,en_US
dc.subjectkemitraanen_US
dc.titleANALISIS PENDAPATAN DAN SALURAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNGen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record