dc.description.abstract | Di Jember banyak terdapat sungai, sehingga banyak
jembatan, baik yang modern maupun yang sederhana.
Jembatan sederhana di pedesaan Jember banyak
menggunakan bambu, karena bahan yang banyak tersedia
dan murah. Permasalahan yang timbul pada jembatan
bambu adalah jika terjadi banjir, jembatan akan roboh
karena pilar jembatan hanyut terbawa arus. Jembatan model
rangka menjadi alternatif untuk mengatasinya. Sehingga
penelitian ini akan membandingkan kekuatan jembatan
rangka tipe Warren dan Baltimore dalam menerima beban
yang sama. Permodelan bentuk jembatan menggunakan
program analisa struktur dalam bentuk 2D dengan material
bambu. Jembatan diberi beban hingga mencapai lendutan
maksimum yang diijinkan. Dari permodelan didapatkan
gaya dalam dan lendutan. Tipe yang mempunyai tegangan
maksimum terkecil dan lendutan terkecil menjadi jembatan
terkuat. Dan dicari prosentase tegangan tarik dan tekan
maksimal yang dialami terhadap tegangan ijin tarik dan
tekan hasil pengujian ketika batang mengalami patah.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa ketika
jembatan menerima beban maksimal yaitu sebesar 4 ton
menunjukkan bahwa jembatan terkuat adalah tipe Warren
karena mempunyai gaya dalam maksimum terkecil,
tegangan maksimum terkecil dan lendutan terkecil secara
berturut-turut nilai tersebut adalah 5085.72 kg, 219.66
kg/cm2, dan 0.02139 meter. Sedangkan untuk tegangan
maksimum tariknya sebesar 165.482 kg/cm2, nilai ini
menunjukkan 46% dari tegangan ijin tarik hasil pengujian
dan untuk tegangan maksimum tekannya sebesar 219.667
kg/cm2, nilai ini 26% lebih besar dari tegangan ijin tekan
hasil pengujian ketika batang mengalami tegangan tekan
maksimum. | en_US |