dc.description.abstract | Industri perunggasan selalu menjadi penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa. Usaha ayam buras selain memiliki peran strategis
sebagai penyedia bahan pangan hewani juga sebagai penyumbang pendapatan bagi keluarga, namun usaha ini masih digunakan sebagai
usaha sampingan. Sifat pengusahaan ternak ini juga akan mempengaruhi pendapatan yang diterima oleh peternak ayam buras. Desa
Tegalrejo merupakan salah satu desa dengan jumlah populasi ayam buras tertinggi di Kecamatan Tegalsari. Pendapatan yang diterima oleh
peternak meskipun tidak begitu besar, namun peternak ayam buras tetap melakukan budidaya karena usaha ternak ayam buras merupakan
bagian dari budaya yang ada pada wilayah tersebut. Penelitiaan mengenai usaha ternak ayam buras ini menggunakan teknik purposive
sampling. Jumlah sampel sebanyak 43 diketahui dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) rata-rata
pendapatan yang diterima oleh peternak ayam buras adalah sebesar Rp. 71.734/periode dan rata – rata nilai R/C ratio adalah 1,15
menyimpulkan bahwa penggunaan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan usaha ternak ayam buras adalah efisien nilai R/C ratio lebih
besar dari 1. Nilai BEP usaha terletak pada 44 ekor/periode, (2) Kontribusi yang diberikan dari usaha ternak ayam buras adalah sebesar
1,88%, kurangdari 33%. Nilai kontribusi ini termasuk dalam kategori kecil karena jenis dari usaha ternak ayam buras hanya dijadikan
sebagai usaha sampingan dengan teknik budidaya yang masih tradisional, (3) Usaha ternak ayam buras berada pada grey area, yaitu bidang
kuat terancam. Posisi ini menjelaskan bahwa usaha ternak ayam buras cukup kuat dan memiliki kompetensi untuk mengerjakannya, namun
memiliki peluang pasar yang sangat mengancam | en_US |