dc.description.abstract | Rhizoctonia solani merupakan salah satu jenis jamur patogen tular tanah (soil borne) yang sulit untuk dikendalikan. Jamur ini dapat menghasilkan sklerotia
yang mampu bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu lama. Salah satu upaya pengendalian yang aman adalah menggunakan agen pengendali hayati
diantaranya adalah P. fluorescens. P. fluorescens mampu mengkoloni dan beradaptasi dengan baik pada akar tanaman. P. fluorescens menggunakan eksudat
akar untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktifitas patogen atau menginduksi ketahanan sistemik tanaman terhadap
patogen. Setiap isolat P. Fluorescens yang diisolasi dari rizosfer yang berbeda memiliki daya hambat yang berbeda beda pula. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi beberapa isolat P. fluorescens dalam mengendalikan patogen jamur R. solani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
dua tahap, tahap pertama yaitu uji in-vitro dan tahap kedua yaitu uji in-vivo. Uji in-vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan
tiga kali ulangan, sedangkan uji in-vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan tiga kali ulangan. Terdapat 16 kombinasi dengan
tiga ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA), dan dilanjutkan dengan Uji Duncan 5%. Parameter yang diamati untuk uji invitro
yaitu menghitung daya hambat P.fluorescens terhadap patogen R. solani, untuk uji in-vivo yaitu menghitung Insidensi penyakit, intensitas serangan dan
laju infeksi. Hasil pengamatan secara in-vitro strain yang paling efektif terdapat pada P. fluorescens strain 1 (77%). Hasil pengamatan selanjutnya secara Invivo
strain lebih efektif terdapat pada P. fluorescens strain 3 dengan nilai Insidensi Penyakit (27%), Intensitas Serangan (20%), dan Laju infeksi (0.045
unit/hari). | en_US |