KADAR ASAM URAT PADA MODEL TIKUS HIPERURISEMIA SETELAH PEMBERIAN INFUSA DAUN SIRSAK (Anona muricata L.)
Abstract
Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam
darah yang berpotensi menyebabkan penyakit gout. Pengobatan hiperurisemia dengan
obat kimia dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh, oleh sebab itu diperlukan
penelitian tentang obat herbal yang memiliki efek samping minimal. Kandungan
Flavonoid yang terdapat dalam infusa daun sirsak diduga memiliki potensi dalam
menurunkan kadar asam urat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
kadar asam urat pada model tikus hiperurisemia setelah pemberian daun sirsak.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris in vivo dengan rancangan
post test only control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 16 ekor tikus,
sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan perlakuan
infusa daun sirsak. Model tikus hiperurisemia dibuat dengan cara pemberian asupan
makanan tinggi purin, yaitu biji melinjo dan hati ayam selama 9 hari. Pemberian infusa daun sirsak pada tikus hiperurisemia kelompok perlakuan dilakukan secara
peroral dengan menggunakan sonde lambung sebanyak 3,6 ml selama 7 hari.
Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-16 melalui plexus retroorbitalis pada mata
tikus. Kadar asam urat tikus diukur dengan metode Colorimetric Enzimatic Test
menggunakan alat Biolyzer 100. Data dianalisis menggunakan uji parametrik
Independent T-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat tikus hiperurisemia kelompok kontrol secara signifikan (p<0,05) lebih tinggi daripada tikus hiperurisemia
kelompok perlakuan infusa daun sirsak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa infusa daun sirsak dapat menurunkan kadar asam urat.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]