dc.description.abstract | Penyakit periodontal merupakan inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang
disebabkan oleh periodontal patogen, salah satunya bakteri plak. Periodontitis kronis
adalah bentuk umum dari penyakit periodontal destruktif pada orang dewasa,
merupakan penyakit infeksi dan inflamasi dari gingiva yang meluas ke ligamen
periodontal dan mengakibatkan kerusakan tulang alveolar. Inflamasi gingiva
merupakan perubahan patologis pada gingiva yang berhubungan dengan adanya
mikroorganisme pada sulkus gingiva. Organisme ini mampu mensintesis beberapa
produk yang menyebabkan kerusakan epitel dan jaringan ikat dan pada konstituen
antar sel seperti kolagen, substansi dasar dan glikocalyx. Hasil tersebut memperluas
ruang antar junctional sel selama gingivitis awal, yang bisa menyebabkan bakteri
memperoleh jalan masuk pada jaringan pendukung. Perluasan antar junctional
epithelium (JE) disebabkan karena permeabilitas dari sel tersebut yang akan
meningkatkan laju cairan sulkus gingiva. Cairan sulkus gingiva merupakan
pertahanan lokal terpenting pada sulkus gingiva dan memiliki komponen imun yang
lebih kompleks bila dibandingkan dengan saliva. Peningkatan laju cairan sulkus
gingiva menyebabkan komponen-komponen penyusun tulang, salah satunya fosfor
akan larut dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui sulcular epithelium (SE).
Fosfor dalam cairan sulkus gingiva menunjukkan adanya kerusakan tulang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar fosfor dalam CSG pada penderita
gingivitis dan periodontitis kronis.Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional ini
dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di Laboratorium Bioscience Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Perlakuan sampel dilakukan di Laboratorium
Analisa Tanah Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk mengukur kadar
fosfor. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu gingivitis dan periodontitis
dengan besar sampel sebanyak 13 untuk setiap kelompok. Persiapan subyek
penelitian dengan ethical clearance dan menyetujui informed consent, dilakukan
pemeriksaan jaringan periodontal berdasarkan periodontal indeks, lalu pengambilan
sampel CSG dengan cara memasukkan paperpoint ke poket dibiarkan selama 60
detik lalu dimasukkan ke dalam eppendorf tube 0,5 ml. Setelah itu dilakukan preparasi sampel dengan cara disentrifugasi terlebih dahulu selama 20 menit dengan
kecepatan 2200 rpm, dilakukan pengenceran dengan phosphate buffer saline (PBS)
dan distilled water dan dilakukan pengukuran kadar fosfor dengan menggunakan
Spektrofotometer UV/Vis.
Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dan data terdistribusi normal. Dilakukan uji homogenitas
menggunakan uji Levene, hasilnya data tidak homogen. Data yang terdistribusi
normal dan tidak homogen dilakukan uji non-parametrik Mann-Whitney untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan antar kelompok dengan derajat kepercayaan 95%
(α=0,05). Berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh data bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok gingivitis dan periodontitis.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat kadar fosfor dalam cairan sulkus gingiva pada penderita periodontitis kronis.
Kadar fosfor pada kelompok periodontitis lebih tinggi daripada kelompok gingivitis. | en_US |