PERKEMBANGAN KESENIAN SISINGAAN DI KABUPATEN SUBANG TAHUN 1955-2013
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat dijadikan milik diri manusia. Kesenian lahir dan berkembang dari kreativitas masyarakat
yang terbentuk dari keadaan sosial ekonomi, letak geografis dan pola kegiatan keseharian. Kesenian Sisingaan merupakan sebuah
kesenian di Kabupaten Subang. Kesenian Sisingaan adalah kesenian khas Kabupaten Subang berupa patung boneka yang
menyerupai singa sebagai simbol dari dua negara Belanda dan Inggris. Lahirnya Sisingaan merupakan bentuk perlawanan secara
tertutup atau ungkapan sindiran terhadap penjajah. Tahun 1900an bentuk penyajian Sisingaan mengalami perubahan penyajian,
gerak dan unsur pendukung. Perubahan terhadap kesenian Sisingaan tahun 1955-2013 mengakibatkan Sisingaan terus
berkembang. Dampak perkembangan terhadap kesenian Sisingaan salah satunya menyesuaikan dengan lingkungan agar tetap
berkembang di zaman modern, perubahan diantaranya terhadap patung singa, busana, iringan musik, gerakan, fungsi, pertunjukan
hingga berkembanganya grup-grup Sisingaan di Kabupaten Subang. Fungsi Sisingaan tidak lepas dari adanya penjajah di
Kabupaten Subang, sebelum tahun 1955 fungsi Sisingaan yaitu sebagai alat perjuangan untuk mengusir penjajah dan upacara
ritual khitanan anak sunat. Pada tahun 1955-2013 kesenian Sisingaan menjadi multifungsi yaitu sebagai penyambutan tamu,
peresmian gedung, pertunjukan, dan festival. Makna kesenian Sisingaan terdapat pada boneka singa, pengusung & anak diatas
singa, pengiring musik, dan gerakan. Artinya boneka singa merupakan lambang penjajah yaitu Belanda dan Inggris. Lambang
singa digunakan sebagai ketegasan, kekuatan, kegarangan dalam melawan penjajah. Pengusung merupakan rakyat Subang yang
tertindas oleh Penjajah, sedangkan anak di atas singa merupakan generasi muda yang mampu melawan penjajah yang iringi
dengan musik salah satu cara memberikan semangat dalam melawan Belanda dan inggris. Gerakan yang dimainkan di kesenian
Sisingaan ungkapan pantang menyerah dan selalu mencari segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Collections
- SRA-Education [1352]