dc.description.abstract | Implementasi pendekatan berbasis konstruktivis menuntut peserta didik mampu berpikir historis. Hal inilah yang
menjadi dasar kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif, dan inovatif agar peserta didik dapat memaknai
peristiwa sejarah yang dipelajari. Fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan peserta didik cenderung pasif dan
keampuan mengkonstruk pengetahuan belum terasah dengan optimal saat pembelajaran sejarah berlangsung. Hal
ini disebabkan kurangnya variasi dalam memilih metode pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
dapat dipecahkan dengan merubah metode pembelajaran pendidik dengan menggunakan metode discovery
learning berbasis asesment produk. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar sejarah. Penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X IIS 1 SMAN 5 Jember
dengan jumlah 39 peserta didik. Indikator yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar sejarah
peserta didik. Hasil penelitian 1. siklus 1 aspek kognitif memperoleh 74,64 meningkat 4,68% dari hasil belajar
kognitif pra siklus 71,38, pada siklus 2 memperoleh 78,43 meningkat menjadi 5,07% dari hasil belajar siklus 1
74,64, pada siklus 3 memperoleh persentase 80,02 meningkat menjadi 2,02% dari hasil belajar kognitif 78,43.
aspek psikomotor 1. pada siklus 1 memperoleh persentase 63,24%, pada siklus 2 memperoleh persentase
73,50%, pada siklus 3 memperoleh persentase 76,06%. Peningkatan aspek psikomotorik dari siklus 1 ke siklus 2
sebesar 9,95%, dan dari siklus 2 ke siklus 3 sebesar 3,48%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode discovery learning berbasis asesment produk dapat meningkatkan asil belajar sejarah pada
peserta didik kelas X IIS 1 di SMAN 5 Jember. | en_US |