dc.description.abstract | Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
dengan baik dan benar, disamping itu pembelajaran sastra diarahkan agar siswa dapat mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan pengetahuan secara tertulis dan memiliki kegemaran menulis. Dengan menulis, penulis dapat
menyampaikan pikiran, perasaan, atau pesan melalui tulisan dengan menggunakan kalimat atau pilihan kata yang tepat
dan salah satunya dapat diterapkan dalam pembelajaran pantun. Seperti tampak pada pada Kompetensi Dasar 1.4
(membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema sesuai dengan ciri-ciri pantun). Pantun merupakan salah
satu bentuk sastra berupa kata-kata yang mengandung ide kreatif, kritis, dan terdapat kandungan makna. Kenyataan
dilapangan rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membuat pantun pada kelas IV
SDN Jember Lor 06 Jember disebabkan oleh beberapa faktor sehingga siswa mengalami kesulitan dalam membuat
pantun. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dipilih alternatif pembelajaran permainan kartu pantun untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat pantun. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan
pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh data secara lengkap dan menghasilkan informasi yang akurat .
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jember Lor 06 Patrang-Jember tahun pelajaran 2015/2016 yang
berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi,
tes, wawancara, dan dokumentasi. Proses penerapan permainan kartu pantun dalam penelitian ini ada tiga tahap yaitu
tahap pratulis, tahap saattulis, dan tahap pascatulis. Setelah melaksanakan tahap-tahap dalam permainan kartu pantun
secara keseluruhan siswa dapat membuat pantun sesuai dengan krteria dan ciri-ciri pantun. Kemampuan membuat
pantun melalui permainan kartu pantun pada siswa kelas IV Semester II di SDN Jember Lor 06 Jember mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil perbandingan nilai tes siswa pada prasiklus, siklus I, dan
siklus II. Pada tahap prasiklus nilai rata-rata siswa yang tuntas adalah 35% siswa, sisanya 65% siswa tidak tuntas. Pada
siklus I kemampuan membuat pantun siswa mengalami peningkatan yaitu 75% siswa tuntas sisanya 25% siswa tidak
tuntas. Pada siklus II juga mengalami peningkatan yaitu 89% siswa yang tuntas dan sisanya 11% siswa tidak tuntas.
Atas dasar itu, maka dapat disimpulkan bahwa, kemampuan membuat pantun siswa melalui permainan kartu pantun
siswa kelas kelas IV SDN Jember Lor 06 Jember mengalami peningkatan dari prasiklus sampai siklus II. | en_US |