dc.description.abstract | Kualitas SDM yang diharapkan adalah SDM yang berkarakteristik cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, dan memiliki kepedulian sosial tinggi. Tampak pada kualitas lulusan sekolah, secara akademik belum semuanya siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dokumen hasil ujian nasional SMA periode 2007-2011 mencatat ada sejumlah kompetensi dasar matapelajaran ujian nasional, belum terkuasai. Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: (a) Bagaimana deskripsi atau gambaran SK dan KD dalam tiap mata pelajaran? (b) Apa saja faktor penyebab ketidaktuntasan SK dan KD dalam tiap mata pelajaran untuk UN 2007-2011, dan bagaimana deskripsi atau sebaran persentasenya? (c) Bagaimana gambaran (deskripsi) model pengembangan pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk mengoptimalkan penguasaan siswa dalam pencapaian SK dan KD dalam tiap mata pelajaran tertentu? (d) Bagaimana efektifitas penerapan model pengembangan pembelajaran untuk mengoptimalkan penguasaan siswa dalam pencapaian SK dan KD dalam tiap mata pelajaran? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Ingin mengetahui deskripsi atau gambaran SK dan KD dalam tiap mata pelajaran. (b) Ingin mengetahui faktor penyebab apa saja ketidaktuntasan SK dan KD dalam tiap mata pelajaran untuk UN 2007-2011, serta deskripsi atau sebaran persentasenya, (c) Ingin mengetahui gambaran (deskripsi) model pengembangan pembelajaran untuk mengoptimalkan penguasaan siswa dalam pencapaian SK dan KD dalam tiap mata pelajaran tertentu, (d) Ingin mengetahui efektifitas penerapan model pengembangan pembelajaran dalam mengoptimalkan penguasaan siswa dalam pencapaian SK dan KD dalam tiap mata pelajaran. Desain penelitian ini secara teknis-akademik, dilaksanakan dengan expost facto (mengungkap fakta) dan developmental research (penelitian pengembangan) secara terpadu. Penelitian ini akan menghasilkan luaran berupa gambaran tentang (1) Standard Kompetensi (SK) / Kompetensi Dasar (KD) matapelajaran UNAS yang belum dikuasai siswa, (2) faktor-faktor penyebab tidak terkuasainya SK/KD yang terkait dengan (a) system manajemen, (b) guru, (c) sarana dan prasarana pendidikan, dan (d) budaya masyarakat, (3) model-model peningkatan mutu pendidikan (berdasarkan faktor penyebab kegagalan) yang siap diimplementasikan lewat kegiatan pengabdian masyarakat, (4) karya ilmiah berupa hasil penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penguasaan SK/KD di wilayah Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo yang dianalisis berdasarkan nilai rata-rata dan jurusan bidang studi mulai tahun 2006/2007 s/d 2009/2010 tidak ada nilai dibawah SKM yang ditetapkan yaitu 60. Sedangkan nilai di bawah SKM 60 untuk matapelajaran UNAS menunjukkan prosentase nilai yang bervariasi untuk masing-masing bidang studi seperti pada tabel 4.1 s/d tabel 4.28. Strategi dan Kiat-kiat yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa mengacu pada satu tujuan bagaimana caranya dalam meningkatkan hasil UNAS. Strategi/Upaya dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas hasil ujian nasional (1) memberikan jam tambahan, (2) mengupayakan model pembelajaran yang sesuai (3) mengupayakan metode pembelajaran yang sesuai, (4) melatih ketajaman latihan soal agar daya pikirnya berkembang dan percaya diri dalam ujian, (5) mengerjakan LKS, (6) pemahaman konsep (teori), (7) menghubungkan materi dengan realitas kehidupan sehari-hari, (8) memberi sanksi bagi siswa yang mencontek pekerjaan teman, (9) mengupayakan media yang mendukung pemahaman konsep, (9) menerapkan pola pembelajaran: teori—latihan soal-kerja LKS agar siswa tertantang dan mencoba mengaplikasikan pengetahuannya dan memperkaya pengetahuan, (10) membuat peta konsep secara berkelompok dan dibantu oleh guru (pembelajaran dengan fokus membuat peta konsep secara kooperatif—kolaboratif), (11) membimbing secara individual bagi siswa yang berkesulitan, (12) memberdayakan teman untuk membantu kesulitan siswa dalam belajar (tutor sebaya), untuk mengurangi rasa enggan bertanya/malu karena tidak bisa, (13) meminta siswa untuk membuat gambaran umum (peta konsep) terhadap materi yang telah dipelajari, (14) berlatih mengerjakan soal-soal dalam LKS, (15) memberikan bimbingan tambahan di luar jam sekolah, (16) menggunakan strategi belajar yang bervariasi supaya siswa mudah menerima pelajaran, (17) memberikan tugas tambahan dan bimbingan khusus di luar jam pelajaran, (18) melakukan pola pembelajaran teori—mengerjakan LKS agar teori mudah dipahami. Strategi/Upaya yang dilakukan oleh siswa dalam meningkatkan kualitas Unas (1) belajar mandiri, (2) mencari sumber lain untuk pengayaan, (3) bertanya kepada guru atau ahli, (4) belajar sesama teman sebaya, (5) latihan-latihan soal, (6) mengikuti pelajaran tambahan, (7) mengikuti bimbingan belajar intensif, (8) mengikuti uji coba atau “try out” UNAS, (9) belajar kelompok dan sering latihan soal, (10) belajar sesama teman dan konsultasi dengan guru, (11) belajar bersama kelompok dan mengikuti bimbingan yang diadakan sekolah dan banyak bertanya kepada guru , (12) bantuan teman dan guru, (13) sikap positif bahwa belajar adalah kebutuhan hidup untuk masa depan, (14) belajar teori dan diikuti latihan soal, (15) belajar dengan diawasi dan dipaksa orang tua, (16) meningkatkan kesadaran diri untuk lebih giat belajar. Pengembangan model solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas hasil UNAS dibahas (1) Model IM2-LaTO untuk Pembelajaran Fisika, (2) Model Gu-Ta dan Pe-TA untuk Pembelajaran Ekonomi, (3) Metode KUAT untuk Pembelajaran Matematika, (4) Model AQu SMART dan AQu SIAP untuk Pembelajaran Bahasa Inggris, (5) Model KINASIH pada Pembelajaran Bahasa Indonesia, (6) Kegiatan Try Out Berbasis Intensif Latihan Soal (TOBIL) untuk Pembelajaran IPS.
Kata Kunci : Penguasaan Kompetensi, Faktor Penyebab, Model Solusi | en_US |