dc.description.abstract | Artikel ini membahas tentang faktor-faktor penyebab, dampak, dan penyelesaian kerusuhan di Pasar Glodok Jakarta Barat. Kerusuhan di Pasar Glodok menurut penelitian ini disebabkan oleh dua faktor yang bersifat nasional, yaitu krisis Moneter tahun 1998 dan faktor politik. Krisis Moneter mengakibatkan harga sembilan bahan pokok menjadi naik dan semakin langka di pasaran. Kepanikan, kesenjangan sosial ekonomi , dan prasanka buruk orang pribumi terhadap warga Tionghoa yang mayoritas pedagang terjadi dikalangan masyarakat. Sedangkan faktor politik terjadi aksi demonstrasi mahasiswa Trisakti bersama dengan kerusuhan massa. Pada tangal 14 Mei 1998 kerusuhan semakin meluas. Hingga, pasar Glodok dan Orion Plaza menjadi sasaran perusakan, penjarahan, pembakaran,dan pemerkosaan. Dampak dari aksi kerusuhan ini adalah pedagang kehilangan harta benda, kios, dan pekerjaan. Adanya kerusuhan Pasar Glodok juga membawa dampak ekonomi nasionak sehingga pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie menerapkan kebijakan perbaikan Pasar Glodok dan pembentukan TGPF untuk menemukan, mengungkap fakta, pelaku,dan latar belakang peristiwa kerusuhan Mei 1998. Dari pihak kepolisian hanya mengakomodir tidak berlanjut pada BAP, sedangkan Presiden Abdurrahman Wahid memberi kebebasan etnis Tionghoa dibidang sosial budaya, agama, dan politik yang kemudian berpengaruh terhadap perkembangan Pasar Glodok. Seperti halnya tabloid Glodok Standart berbahasa Mandarin. | en_US |