Show simple item record

dc.contributor.advisorSunarlan
dc.contributor.authorZainuri, Achmad
dc.date.accessioned2015-12-21T01:50:30Z
dc.date.available2015-12-21T01:50:30Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68056
dc.description.abstractArtikel ini menjelaskan tentang gerakan protes kaum nahdliyin Situbondo. Pelengseran Abdurrahman Wahid sebagai presiden yang dilakukan oleh poros tengah telah menimbulkan ketersinggungan dan sekaligus solidaritas dikalangan NU, sehingga telah menimbulkan aksi protes yang di ikuti adanya pengrusakan dan pembakaran gedung, penebangan pohon di pinggir jalan raya, dan blokade jalan di sepanjang jalan pantura dari Surabaya sampai Banyuwagi, yang mengakibatkan kemacetan panjang selama beberapa hari. Penulisan ini menggunakan teori konflik karena adanya hubungan sosial yang dilakukan oleh individu dan kelompok. Metode yang dilakukan penulis adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNEJ PRESSen_US
dc.relation.ispartofseriesARTIKEL ILMIAH MAHASISWA;
dc.subjectABDURRAHMAN WAHIDen_US
dc.subjectKONFLIKen_US
dc.subjectNUen_US
dc.subjectPOROS TENGAHen_US
dc.titleGerakan Protes Masyarakat Situbondo Masa Akhir Pemerintahan Abdurrahman Wahid Tahun 2001 “Situbondo Public Protests Last Day Of 2001 Abdurrahman Wahid”en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record