dc.description.abstract | Pada proses roasting kopi menimbulkan efek positif dan juga efek negatif. Efek positif dari proses ini, kopi akan
menghasilkan perubahan dari cita rasa dan aroma pada biji kopi. Dan efek negatif yang ditimbulkan saat proses roasting ini
adanya gas polusi yang berupa karbon monoksida (CO) yang sangat merugikan manusia pada saat proses roasting yang
berlangsung di dalam suatu ruangan. Pada penelitian ini akan dibahas bagaimana kecepatan exhaust fan tersebut berjalan
otomatis dengan mendeteksi kadar gas karbon monoksida dengan menggunakan sensor MQ-7. Oleh sebab itu, dalam
penelitian ini penulis melakukan perancangan, dan menganalisis sistem untuk mengatasi secara dini keracunan gas karbon
monoksida pada saat roasting kopi berlangsung. Asap karbon monoksida yang diterima memiliki konsentrasi 0-50 ppm
dengan kondisi asap aman dalam ruangan sehingga exhaust fan berputar dengan kecepatan pelan, dan masuk dalam kategori
baik untuk kesehatan. Asap karbon monoksida yang memiliki konsentrasi 51-100 ppm dengan kondisi ruangan sedikit asap
sehingga exhaust fan berputar dengan kecepatan sedang, dan masuk dalam kategori hati-hati pada kesehatan. Asap karbon
monoksida yang diterima memiliki konsentrasi 101-200 ppm dengan kondisi asap dalam ruangan tersebut sudah banyak
terkandung asap karbon monoksida sehingga exhaust fan berputar dengan kecepatan cepat, dan masuk dalam kategori tidak
sehat pada kesehatan. Pengambilan data dilakukan dengan cara kalibrasi nilai sensor MQ-7 menggunakan gas analyser, dan
memiliki nilai error persen sebesar 0,019% dengan selisih dengan gas analyser sebanyak 2 ppm. Dan nilai error persen ratarata
pada sensor LM35 dengan suhu pada termometer adalah 1,31% sehingga nilai kalibrasi yang dilakukan pada sensor suhu
akurat. | en_US |