dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap output industri pengolahan batu gamping dan berapa tingkat efsiensi modal dan tenaga kerja tersebut. Jika berpengaruh seberapa jauh tingkat pengaruhnya terhadap output dan juga berapa nilai efisiensinya. Tempat penelitian ini di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember karena di sana merupakan sentra pengolahan batu gamping dan letaknya secara geografis terdapat bukit kapur yang disebut bukit sadeng. Waktu penelitian terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember.
Penelitian ini menggunakan metode survei, sebagai obyeknya adalah pengusaha industri pengolahan batu gamping. Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan guna memperoleh data faktual dan akurat. Pengambilan data untuk sampel terhadap pengusaha batu gamping dilakukan melalui metode wawancara, sebanyak 20 responden.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa modal dan tenaga kerja signifikan terhadap output industri pengolahan batu gamping. Pengaruh yang signifikan ini didukung oleh nilai koefisien korelasi parsial modal sebesar 0,976 artinya modal mempunyai hubungan positif yang sangat kuat dengan output. Koefisien korelasi parsial tenaga kerja yang sebesar 0,951 artinya tenaga kerja mempunyai hubungan positif dan kuat dengan output.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah modal dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap output industri pengolahan batu gamping. Hubungan antara modal dan output menghasilkan koefisien regresi sebesar koefisien regresi sebesar 2,388 yang berarti bahwa setiap ada kenaikan satu unit modal yang digunakan dalam setiap proses produksi sebesar Rp 1.000 dan pada saat jumlah tenaga kerja sama dengan nol, akan menyebabkan kenaikan output sebesar 2.388 rupiah. Hubungan antara jumlah tenaga kerja dan output menghasilkan koefisien regresi sebesar koefisien regresi sebesar 1,284 yang berarti bahwa setiap ada kenaikan satu unit tenaga kerja yang digunakan dalam setiap proses produksi sebesar Rp 1.000 dan pada saat jumlah modal sama dengan nol, akan menyebabkan kenaikan output sebesar 1.284 rupiah. Modal dan tenaga kerja mampu menjelaskan variasi variabel output sebesar 97 ,8%, karena koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,978. Sisanya yang sebesar 2,2 % disebabkan oleh variabel lain yarig tidak masuk dalam penelitian ini. | en_US |