dc.description.abstract | Pembangunan di Indonesia lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan mendasarkan pada konsep trickle down effects artinya dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan akan terjadi tetesan ke bawah sehingga kebijaksaan itu lebih mengarah pada pemilihan sektor-sektor yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, maka Kabupaten Jember telah menerapkan pola pembangunan regional yang bertumpu pada kebijaksanaan pusat pertumbuhan, sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan rnasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pusat pertumbuhan dapat memberikan spread effects bagi daerah di belakangnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Indeks gravitasi, analisis indeks aksesibilitas dan analisis indeks Williamson dengan menggunakan indikator jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja yang bekerja, jarak antar wilayah dan pendapatan perkapita untuk mengetahui peranan pusat pertumbuhan terhadap pengembangan wilayah belakang Kabupaten Jember.
Dari hasil analisis indeks gravitasi dan indeks aksesibilitas menunjukkan nilai indeks gravitasi rata-rata 40.090. 798,81 dan nilai indeks aksesibilitas rata-rata 258,133, hal ini menunjukkan bahwa sarana-sarana yang tersedia di pusat pertumbuhan digunakan oleh daerah belakangnya dan besar pula fungsi pusat pertumbuhan sebagai pusat pelayanan bagi daerah sekitamya. Hasil analisis indeks Williamson menunjukkan angka rata-rata 0,793 tergolong besar sebab utamanya jauh jarak pusat pertumbuhan dan daerah belakangnya.
Pusat pertumbuhan akan memberikan peranan yang lebih besar dalam pengembangan pembangunan daerah belakangnya meskipun intensitas penyebarannya yang diterima oleh daerah belakang berbeda-beda. Spread effects dari pusat pertumbuhan hanya menjangkau daerah sampai batas tertentu, daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan tidak dapat menikmati spread effects dari pusat pertumbuhan. | en_US |