dc.description.abstract | Setiap perusahaan dalam rnenjalankan usahanya tentu tidak terlepas dari usaha
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pada hakekatnya tujuan utama
didirikannya suatu perusahaan adalah untuk mernperoleh keuntungan disamping
untuk mernpertahankan kelangsungan hidupnya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan
dalam rnencapai tujuan tersebut, dipengaruhi oleh kemarnpuan manajemen dalam
melihat peluang dan kesempatan saat ini dan pada masa yang akan datang. Dengan
semakin berkembangnya kehidupan dunia usaha, maka makin ketat pula persaingan
yang dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah pencapaian tujuan bukanlah
bal yang mudah, keadaan ini menuntut adanya profesionalisme seorang manajer
dalam melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan
terhadap semua kegiatan operasional perusahaan.
Dan bermacarn-macam perencanaan yang dilakukan oleh seorang manajer,
manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang yang penting. Pelaksana konsep
pemasaran yang benar bagi suatu perusahaan dapat mendukung berhasilnya usaba
atau bisnis yang dilakukan dengan memberikan kepuasan terhadap keinginan atau
kebutuhan konsumen.
Program pemasaran perusahaan yang cukup memegang peranan penting
adalah promosi. Aktivitas promosi meliputi variabel- variabel antara lain: sdvertenst,
personal selling, promosi penjualan, dan publisitas. Promosi sebagai salah satu alat
pemasaran telah banyak digunakan untuk: menjangkau konsumen serta mendorong
konsurnen agar tergerak atau terpengaruh untuk membeli produk yang ditawarkan
oleh perusahaan.
Salah satu variabel promosi yang cukup penting adalah advertensi, yang
dalam pelaksanaannya dapat memanfaatkan beraneka macam media yang bentuknya
sudah bervariasi dan modem sesuai dengan kemajuanjaman. Media yang digunakan
untuk advertensi tersebut dapat berupa media cetak, media televisi, media radio dan
sebagainya. Advertensi ini bertujuan mengubah perilaku konsurnen untuk membeli
produk perusahaan, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan volume
penjualannya.
Untuk merealisasi kegiatan advertensi diperlukan suatu anggaran.
Perencanaan dan pengolaban anggaran advertensi bukanlah pekerjaan yang mudah
bagi seorang manajer, sehingga dibutuhkan suatu tehnik manajerial yang cukup
memadai. Pengelolaan ini tidak banya terbatas pada penentuan jumJah dana yang
dibutuhkan dan bagairoana memperolehnya, tetapi juga mengusahakan bagaimana
dana yang tersedia itu dialokasikan pada masing-masing advertensi yang digunakan,
sehingga akan diperoleb suatu kombinasi pengaJokasian dana yang optimal. Pendapat
yang memiliki bubungan antara biaya advertensi dan penjualan adalah sebagai
berikut.
Darsiyah (1994) meneliti hubungan antara penggunaan media advertensi dan
pencapaian penjualan pada perusahaan rokok Sintren. Darsiyah menemukan bukti
bahwa biaya advertensi berhubungan positif dengan tingkat penjualan. Lebih
khususnya penelitian Darsiyah menerangkan bahwa dana yang dialokasikan untuk
media advertensi pada periode tertentu akan mempengaruhi penjualan pada periode
berikutnya. Selain itu ditemukan bahwa media advertensi merupakan variabel yang
paling dominan yang mempengaruhi penjuaJan.
Purnomo (1999), yang melakukan penelitian tentang Pengaruh Media
Advertensi terhadap Penjualan sebagai Pedoman Pengalokasian Dana Advertensi
pada Perusahaan Rokok Bunga Tani di Lamongan, menemukan bukti bahwa biaya
advertensi berhubungan positif dengan tingkat penjualan. Purnomo juga menemukan
bahwa dana yang dialokasikan untuk media advertensi pada periode tertentu akan
mempengaruhi penjualan pada periode tersebut.
Dan kedua penelitian tersebut diatas, nampak. jelas bahwa besamya biaya advertensi
berhubungan positif dengan tingkat penjualan. Dengan kata lain, semakin besar
alokasi dana untuk advertensi semakin besar tingkat penjualan yang dicapai, | en_US |