dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehata n umat
manusia pada abad 21. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-7 dengan prevalensi
diabetes melitus tertinggi di dunia. Penyakit diabetes melitus merupakans uatu
sindrom terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan
oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap
insulin. Dari keseluruhan total jumlah penderita diabetes melitus didominasi oleh
penderita diabetes melitus tipe II. Pada diabetes melitus tipe II terjadi resistensi
insulin sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya
glukosa, sehingga organ pankreas dapat digunakan sebagai parameter langsung
karena berperan dalam sistem pengaturan glukosa dalam darah.
Di Asia Tenggara ,kulit buah rambutan telah lama digunakan sebagai obat
tradisional dalam pengobatan diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar aktivitas antidiabetes dan pengaruh pemberian ekstrak
terhadap histologi pankreas antara berbagai dosis ekstrak etanol kulit buah rambutan yang dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Jenis penelitian
eksperimental pada penelitian inia dalahtrue experimental laboratories dengan
menggunakan rancangan peneletian Pre and Post Test Control Group Desain.
Sampel yang digunakan adalah mencit jantan yang memiliki kadar glukosa awal
<176,0 mg/dL, kemudian dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal,
kontrol negatif, kontrol positif, dosis 200 mg/kgBB, dosis 400 mg/kgBB, dan dosis
600 mg/kgBB. Prosedur pengujian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode induksi aloksan. Hewan coba dikatakan diabetes melitus jika kadar glukosa
darahlebihdari 176,0 mg/dL. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat
fotometer biolyzer 100.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan one way anova dengan taraf
kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD)
menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif terhadap
kelompok kontrol positif; dosis 200 mg/kgBB; dosis 400 mg/kgBB; dan dosis 600
mg/kgBB baik data penurunan glukosa maupun data persentase kerusakan pulau
Langerhans pada organ pankreas. Kelompok kontrol positif tidak memiliki perbedaan
bermakna dengan dosis 200 mg/kgBB dan dosis 400 mg/kgBB, namun memiliki
perbedaan yang bermakna dengan dosis 600 mg/kgBB. Persentase penurunan kadar
glukosa darah terbesar dihasilkan oleh kelompok dosis 400 mg/kgBB yaitu sebesar
45,26 % dan dengan persen kerusakan pulau Langerhans terendah yaitu sebesar
7,96%.Senyawa aktif yang diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah
alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan fenol. Senyawa-senyawa aktif seperti fenol
memiliki kemampuan sebagai antioksidan diduga mampu melindungi sel β pankreas
dari efek toksik radikal bebas yang diproduksi dibawah kondisi hiperglikemia kronis.
Flavonoid memiliki efek penghambatan terhadap enzim alfa gukosidase melalui
ikatan hidroksilasi dan substitusi pada cincin β. Senyawa alkaloid bekerja dengan
menstimulasi hipotalamus untuk meningkatkan sekresi Growth Hormone Releasing
Hormone (GHRH), sehingga sekresi Growth Hormone (GH) pada hipofisis
meningkat. Terpenoidi dalam ekstrak etanol kulit buah rambutan juga membantu
dalam mengurangi kerusakan pulau Langerhans pankreas dengan menghambat
sintesis iNOS. | en_US |