Show simple item record

dc.contributor.advisorDikara, Binta Rusydaya
dc.contributor.advisorAmeliana, Lidya
dc.contributor.authorDikara, Binta Rusydaya
dc.date.accessioned2015-12-16T07:17:55Z
dc.date.available2015-12-16T07:17:55Z
dc.date.issued2015-12-16
dc.identifier.nim112210101023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67611
dc.description.abstractKetoprofen merupakan suatu obat antiinflamasi nonsteroid yang poten dan telah banyak digunakan secara luas dalam pengobatan berbagai penyakit yang terkait dengan inflamasi. Ketoprofen memiliki waktu paruh eliminasi yang relatif singkat yakni 1-3 jam sehingga sangat cepat dieliminasi dalam tubuh, akibatnya diperlukan pemberian ketoprofen yang lebih sering untuk dapat menjaga konsentrasi terapetiknya dalam darah jika digunakan secara per oral. Penggunaan ketoprofen secara per oral dapat menyebabkan iritasi lambung, berdasarkan hal tersebut ketoprofen dapat dikembangkan dengan cara pembuatan sediaan transdermal. Menurut Biopharmaceutics Classification System (BCS), obat ketoprofen termasuk golongan kelas II dimana obat yang termasuk golongan BCS kelas II memiliki kelarutan yang rendah namun permeabilitas yang tinggi sehingga untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailbilitas salah satunya dengan dilakukan dengan cara pembuatan sediaan mikroemulsi. Mikroemulsi merupakan suatu sistem dispersi yang stabil secara termodinamika, transparan, isotropik, viskositasnya rendah mengandung mikrodomain pada minyak atau air yang distabilkan oleh lapisan tipis antarmuka dari molekul surfaktan dan kosurfaktan. Surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tween 80 dan lesitin, sedangkan kosurfaktan yang digunakan adalah etanol. Kombinasi dari dua surfaktan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kestabilan suatu sediaan mikroemulsi sebab tween 80 sensitif terhadap temperatur sehingga akan berpengaruh pada kestabilan sistem secara termodinamika. Rancangan formula yang akan dibuat terdiri dari F1, F2, F3, F4, F5, dan F6. Konsentrasi lesitin pada masing-masing formula dibuat meningkat, pada F1 digunakan lesitin sebesar 5%, pada F2 digunakan lesitin 10%, pada F3 digunakan lesitin sebesar 15%, pada F4 digunakan lesitin sebesar 20%, pada F5 digunakan lesitin sebesar 25%, dan pada F6 digunakan lesitin sebesar 30%. Mikroemulsi yang terbentuk akan diuji secara fisika kimia yang meliputi uji organoleptis, uji redispersi, uji viskositas, uji pH, uji bobot jenis, uji tipe mikroemulsi, uji penetapan kadar, dan evaluasi karakterisasi (ukuran partikel, distribusi partikel, zeta potensial, dan morfologi partikel) sediaan mikroemulsi. Mikroemulsi yang terbentuk juga akan diuji stabilitasnya dengan menggunakan metode cycling test. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis statistik menggunakan program SPSS 20.0. Analisis statistik yang dipilih pertama yaitu uji One-Way ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna pada hasil penelitian yang dilakukan, yakni nilai viskositas dan nilai pH. Analisis statistik kedua yaitu uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan yang bermakna nilai pH dan viskositas sebelum dilakukan pengujian stabiltas dengan nilai pH dan viskositas setelah dilakukan pengujian stabilitas. Hasil pengujian organoleptis, uji redispersi, uji bobot jenis, uji tipe mikroemulsi, pengujian kadar pada keempat formula secara umum telah memenuhi kriteria mikroemulsi. Pengujian karakterisasi mikroemulsi menunjukkan bahwa rata-rata ukuran partikel sebesar 13,9 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,532 yang menunjukkan pola distribusi unimodal dan bersifat monodispersi, potensial zeta sebesar -0,5 mV, dan berbentuk mendekati sferis. Hasil pengujian nilai viskositas sebelum pengujian stabilitas menunjukkan bahwa F1 memiliki nilai viskositas rata-rata sebesar 0,616; F2 sebesar 0,716; F3 sebesar 0,783; F4 sebesar 0,833; F5 sebesar 1,133; dan F6 sebesar 1,233. Nilai viskositas F5 dan F6 melebihi persyaratan viskositas sediaan mikroemulsi sehingga tidak dilakukan pengujian untuk selanjutnya. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lesitin yang ditambahkan dalam formula, mempengaruhi peningkatan viskositas atau terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil pengujian nilai pH sebelum pengujian stabilitas menunjukkan bahwa F1 memiliki nilai pH rata-rata sebesar 5,193; F2 sebesar 5,200; F3 sebesar 5,213; F4 sebesar 5,216; Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lesitin yang ditambahkan dalam formula, tidak mempengaruhi peningkatan pH atau tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil pengujian nilai pH setelah pengujian stabilitas menunjukkan bahwa terjadi penurunan pH namun tidak drastis dimana F1 memiliki nilai pH rata-rata sebesar 4,993; F2 sebesar 5,010; F3 sebesar 5,073; F4 sebesar 5,110. Hasil analisis statistik nilai pH sebelum dan setelah pengujian stabilitas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pH sebelum dilakukan pengujian stabilitas dengan nilai pH setelah dilakukan pengujian stabilitas. Ditinjau dari selisih perubahan nilai pH sebelum dan sesudah pengujian stabilitas diperoleh hasil bahwa formula empat yang memiliki nilai selisih perubahan terkecil dibanding formula lainnya. Hasil pengujian nilai viskositas setelah pengujian stabilitas menunjukkan bahwa terjadi penurunan viskositas namun tidak drastis dimana F1 memiliki nilai viskositas rata-rata sebesar 0,583; F2 sebesar 0,616; F3 sebesar 0,666; F4 sebesar 0,700. Hasil analisis statistik nilai viskositas sebelum dan setelah pengujian stabilitas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara nilai viskositas sebelum dilakukan pengujian stabilitas dengan nilai viskositas setelah dilakukan pengujian stabilitas kecuali pada F3. Pada F3 terdapat pebedaan yang bermakna antara nilai viskositas sebelum dilakukan pengujian stabilitas dengan nilai viskositas setelah dilakukan pengujian stabilitas. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa formula empat dengan konsentrasi lesitin 20% adalah formula yang paling stabil dibanding formula lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectLesitinen_US
dc.subjectMikroemulsien_US
dc.subjectKetoprofenen_US
dc.titlePENGARUH PENAMBAHAN LESITIN TERHADAP MUTU FISIK DAN STABILITAS FISIK SEDIAAN MIKROEMULSI KETOPROFENen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record