dc.description.abstract | Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) mengalami hal yang sama yaitu permasalahan dalam menentukan desain kemasan produk yang digunakan. Jumlah merek dan variasi produk air minum dalam kemasan yang banyak menimbulkan persaingan yang sangat ketat di pasaran. Hal tersebut menuntut produk-produk air minum dalam kemasan untuk siap bersaing dalam melakukan inovasi kemasan produk di pasar Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis pasar mengenai pengaruh desain kemasan produk, yakni dengan melakukan survei terhadap konsumen produk air minum dalam kemasan. Survei dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap desain kemasan produk air minum dalam kemasan.
Ada empat produk air minum dalam kemasan yang akan diteliti dan dibandingkan yakni Aqua, Club, VIT, dan Cleo. Jenis produk dalam kemasan gelas, botol, dan galon yang akan diteliti. Keempat produk tersebut merupakan produk air minum dalam kemasan yang beredar di masyarakat dan melakukan pemasaran produk menggunakan tayangan iklan. Adapun variabel yang akan dianalisis yaitu pengaruh desain produk terhadap minat beli konsumen.
Analisis penentuan desain kemasan produk terbaik dilakukan dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Pada penelitian ini sistem pendukung keputusan akan menggunakan kombinasi metode Fuzzy dan Analitycal Hierarchy Proccces (AHP). Jani Rahardjo, (2010) dalam penelitiannya Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan menjelaskan bahwa didalam penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria yang bersifat subjektif, seringkali seorang pengambil keputusan dihadapkan pada suatu permasalahan yang sulit dalam penentuan bobot setiap kriteria. Untuk menangani kelemahan AHP ini diperlukan suatu metode yang lebih memperhatikan keberadaan kriteria-kriteria yang bersifat subjektif tersebut. Salah satu metode pendekatan yang sering dipakai adalah konsep fuzzy.
Konsep fuzzy yang dipakai dalam pengembangan AHP ini adalah model Fuzzy AHP dengan pembobotan non-additive yang dikembangkan oleh Yudhistira, dkk., (2000).
Dengan pemahaman penelitian terdahulu maka penelitian mengenai pengaruh desain produk menggunakan metode Fuzzy AHP dikarekanan kriteria-kriteria yang digunakan banyak dan bersifat subjektif. Pembobotan dilakukan dengan cara melakukan survei kepada konsumen dengan menggunakan skala Likert untuk memberikan skor pada tiap kriteria. Hasil rata-rata dari survei yang dilakukan akan dijadikan acuan dalam menentukan bobot tiap kriteria.
Analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang produk air minum dalam kemasan yang paling digemari oleh konsumen dengan cara perangkingan hasil pengolahan data pada sistem pendukung keputusan berdasarkan desain produk yang digunakan, serta dapat memberikan informasi mengenai kriteria desain apa saja yang paling mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk air minum dalam kemasan. | en_US |