Show simple item record

dc.contributor.advisorSiswoyo
dc.contributor.advisorPurwandari, Retno
dc.contributor.authorPratiwi, Eka Desi
dc.date.accessioned2015-12-08T03:39:13Z
dc.date.available2015-12-08T03:39:13Z
dc.date.issued2015-12-08
dc.identifier.nim112310101053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67125
dc.description.abstractTujuan nasional dalam unsur kesejahteraan umum adalah mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Tujuan tersebut perlu diiringi dengan peningkatan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik. Sisi yang lain, dunia kesehatan mulai menaruh kepedulian tinggi terhadap keselamatan pasien sejak malpraktik menggema di seluruh belahan bumi melalui berbagai media cetak hingga jurnal ilmiah ternama. Upaya pengelolaan yang baik perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan diantaranya menggunakan fungsi manajemen keperawatan, khususnya supervisi kepala ruang. Supervisi merupakan fungsi pengarahan manajemen keperawatan, dan kepala ruang sebagai first line manager mempunyai tanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien di ruang perawatan yang dipimpinnya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan supervisi kepala ruang dengan penerapan keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 32 responden. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap kelas 2 dan 3 Rumah Sakit Paru Jember. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment dan menggunakan uji statistik Chi Square. x Hasil uji univariat terkait variabel supervisi kepala ruang menunjukkan 53,1% perawat pelaksana mempersepsikan supervisi kepala ruang pada kategori cukup, dan selebihnya mempersepsikan supervisi kepala ruang kategori baik. Variabel penerapan keselamatan pasien menunjukkan 56,2% perawat pelaksana telah menerapkan keselamatan pasien dengan baik dan 43,8% sisanya telah menerapkan keselamatan pasien dengan cukup. Hasil uji bivariat dari hubungan supervisi kepala ruang dengan penerapan keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Jember, dianalisis dengan uji Chi Square dan didapatkan nilai p=0,000 < α= 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara supervisi kepala ruang dengan penerapan keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Jember. Kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari. Kegiatan bimbingan yang diberikan oleh supervisor keperawatan sangat diperlukan agar terjadi perubahan perilaku yang mencakup perubahan kognitif berupa pengetahuan perawat. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka. Penentuan sikap yang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan lebih kuat tertanam dalam kepribadiannya, dibandingkan dengan sikap yang tidak didasari atas pengetahuan atau konsep yang dipahaminya. Pengetahuan perawat memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam menerapkan keselamatan pasien. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi terhadap perawat untuk meningkatkan penerapan keselamatan pasien serta menjadikan budaya keselamatan pasien dalam pelayanan keperawatan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSUPERVISI KEPALA RUANGen_US
dc.subjectPENERAPAN KESELAMATAN PASIENen_US
dc.titleHUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record