Show simple item record

dc.contributor.authorBagus Pambudi
dc.date.accessioned2013-12-09T04:47:09Z
dc.date.available2013-12-09T04:47:09Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM070810291124
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6690
dc.description.abstractKetidakmampuan perusahaan untuk menutup kewajiban – kewajibannya tidak terlepas dari perusahaan tidak mampu mengelola risiko yang ada dengan baik. Perusahaan harus mampu memahami risiko – risiko yang akan terjadi pada perusahaan agar tercipta suatu kontinuitas pendanaan yang baik sehingga perusahaan bisa mempertahankan kualitas produksinya. Ada berbagai macam risiko yang berkaitan dengan pendanaan perusaaan, beberapa diantaranya adalah risiko bisnis dan risiko keuangan. Tingkat risiko bisnis dan risiko keuangan itu sendiri dapat dicari dengan menggunakan analisis keuangan, diantaranya konsep leverage. Konsep leverage sangat penting untuk menunjukkan analisis keuangan dalam melihat trade off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai sudut keputusan yang terbaik, agar manajer keuangan dapat membuat perencanaan analisis dan pengendalian kegiatan. Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan tujuan meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel karena obyek penelitiannya bersifat tunggal, atau terdiri dari satu perusahaan saja. Unit analisis yang diteliti adalah laporan keuangan yang di dalamnya terdapat berbagai ukuran leverage. Setelah dilakukan analisis data, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu, tingkat risiko bisnis yang menggunakan degree of operating leverage (DOL) perusahaan jamu UD. Prono Jiwo pada tahun 2008-2011 adalah berturut – turut 223%, 170%,125% dan 117%. Hasil analisis menunjukkan bahwa DOL UD. Prono Jiwo mengalami tren penurunan. DOL sebesar 223% vii mengandung arti bahwa pada saat penjualan mengalami kenaikan sebesar 7% akan menghasilkan peningkatan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar 15,59% atau 2,23 kali dari penjualan. Demikian pula pada tahun – tahun berikutnya, DOL menurun pada saat penjualan mengalami kenaikan dapat dikatakan buruk bagi perusahaan, karena prosentase peningkatan EBIT akan lebih kecil dibandingkan penjualan. Besar tingkat risiko keuangan yang menggunakan degree of financial leverage (DFL) perusahaan jamu UD. Prono Jiwo pada tahun 2008 -2011 berturut – turut adalah 126,49%, 109,12%, 106,82%, 103,24%. Hasil analisis menunjukkan bahwa DFL UD. Prono Jiwo mengalami tren penurunan. Pada tahun 2008 DFL sebesar 126,49% mengandung arti bahwa pada saat EBIT mengalami kenaikan sebesar 15,59% akan meningkatkan laba setelah pajak sebesar 1,26 kali peningkatan EBIT. Tren penurunan DFL dapat dikatakan buruk bagi perusahaan karena laba yang diperoleh disaat EBIT naik akan lebih sedikit. Tingkat risiko total perusahaan jamu UD. Prono Jiwo adalah 282 %, 185%, 133%, dan 120% pada tahun 2008-2011. Nilai risiko total yang menggunakan degree of total leverage (DTL) UD. Prono Jiwo mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga tahun 2011. DTL sebesar 282% pada tahun 2008 mengandung arti bahwa pada saat penjualan mengalami peningkatan sebesar 7% akan menyebabkan peningkatan laba setelah pajak sebesar 2,82 kali dari penjualan. DTL pada UD. Prono Jiwo mengalami tren yang menurun, sehingga dapat dikatakan buruk bagi perusahaan, karena tingkat kenaikan laba akan semakin kecil pada saat penjualan mengalami kenaikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070810291124;
dc.subjectRisiko Bisnisen_US
dc.titleANALISIS RISIKO BISNIS DAN RISIKO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JAMU TRADISIONAL UD. PRONO JIWO DI BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record