dc.description.abstract | Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis dan produknya. Gejala utama
penyakit skabies adalah gatal pada malam hari, lesi kulit berupa terowongan,
papula, vesikula, terutama pada tempat dengan stratum korneum yang tipis seperti
sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar (sikut), lipat ketiak,
umbilikus, genetalia eksterna pria, areola mammae, telapak kaki dan telapak
tangan. Perkembangan penyakit ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain
tingkat higiene yang buruk. Tungau Sarcoptes scabiei lebih mudah menginfestasi
individu dengan higiene perorangan jelek, dan sebaliknya lebih sukar
menginfestasi individu dengan higiene perorangan baik karena tungau dapat
dihilangkan dengan mandi, keramas teratur, pakaian dan handuk sering dicuci.
Kebersihan pakaian, kebersihan kulit, kebersihan kuku dan tangan, kebersihan
genitalia, kebersihan handuk mempunyai peranan penting dalam kaitannya
dengan kejadian skabies. Higienitas perorangan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya pendidikan dan tempat tinggal. Untuk meningkatkan higienitas dan
mengurangi penyakit skabies, maka perlu diteliti faktor-faktor apa saja yang
berhubungan dengan higienitas pasien skabies.
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor apa saja yang
berhubungan pada higienitas pasien skabies dengan cara pemberian kuesioner
pada pasien. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan faktor-faktor yang
menjadi variabel (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan
status pernikahan) diamati secara cross sectional. Penelitian dilakukan di
Puskesmas Panti mulai Januari–Februari 2015 dan sampel penelitian ini adalah
pasien skabie. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji
univariat & uji bivariat chi-square dan selanjutnya data yang memenuhi syarat
untuk uji multivariat akan dianalisis dengan metode regresi logistik.
Jumlah sampel penelitian ini adalah sejumlah 49 responden menggunakan
metode quota sampling. Data yang diperoleh tersebut kemudian diuji statistik.
Setelah diuji statistik menggunakan SPSS 16.0 for Windows, didapatkan bahwa
faktor yang bermakna yang berhubungan dengan higienitas pasien skabies adalah
usia, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan status pernikahan sedangkan
faktor yang lain yaitu jenis kelamin, tidak bermakna dalam berhubungan dengan
higienitas pasien skabies. Selanjutnya dilakukan uji regresi logistik untuk variabel
yang berpotensi yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan status
pernikahan. Hasil uji regresi logistik didapatkan untuk usia (p=0,999), pendidikan
(p=0,045), pekerjaan (p=1,000), status pernikahan (p=0,999) dan tempat tinggal
(p=1,000). Faktor dominan bermakna yang berhubungan terhadap higienitas
pasien skabies adalah pendidikan dengan pasien yang pendidikannya tidak tuntas
memiliki higienitas buruk 4,327 kali lebih berpotensi dibandingkan dengan pasien
yang pendidikannya tuntas.
Kesimpulan penelitian adalah dari faktor-faktor yang diteliti (usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan status pernikahan), pendidikan
yang paling berhubungan dengan higienitas pasien skabies. | en_US |