dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris eksperimental in vivo dengan
dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian
dilakukan pada bulan November 2014. Besar sampel adalah 18 mencit, mencit
berjenis kelamin jantan, berat badan 20-25 gram, umur 3-4 bulan, dan sehat. Sampel
penelitian dibagi menjadi 3 kelompok secara random yaitu kelompok kontrol (K) dan
kelompok perlakuan pertama (P1) yaitu kelompok yang dipapar radiografi periapikal
1 kali dengan dosis 1,54 mGy, dan kelompok perlakuan kedua (P14) yaitu kelompok
yang dipapar radiografi periapikal 14 kali dengan interval 1 menit dengan dosis 1,54
mGy. Pemaparan hewan coba diarahkan ke daerah sumsum tulang belakang,
selanjutnya dilakukan pengambilan sampel darah dari jantung setelah 24 jam dari
pemaparan radiasi, kemudian sampel darah dibuat hapusan. Penghitungan jumlah
monosit dilakukan dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000x oleh 3 pengamat
dan hasil dari pengamatan dari ketiganya dirata-rata. Data hasil penelitian dilakukan
uji statistik one-way anova dan Least Significance Different (LSD) dengan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah monosit yang
bermakna akibat paparan radiasi sinar X dari radiografi periapikal antara kelompok
kontrol (K), kelompok perlakuan pertama (P1), dan kelompok perlakuan kedua (P14).
Pada uji LSD juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
kontrol dengan kelompok P1, kelompok kontrol dengan kelompok P14, dan
kelompok P1 dengan kelompok P14. (p<0,05).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan jumlah
sel monosit setelah paparan tunggal dan paparan ulangan sebanyak 14 kali radiasi
sinar X dari radiografi periapikal dengan dosis sebesar 1,54 mGy yang bisa
disebabkan karena penekanan proses pembentukan sel darah pada sumsum tulang
sehingga jumlah sel-sel darah monosit pada sirkulasi darah akan menurun dan bisa
juga disebabkan efek biologis langsung terhadap sel monosit. | en_US |