UJI DAYA ANTIPIRETIK EKSTRAK DAUN LANDEP (Barleria prionitis L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-Hb
Abstract
Demam sering terjadi pada keadaan infeksi. Untuk mengatasi demam dapat
digunakan obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS). Aspirin adalah obat sintetis
golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS). Diperlukan obat alternatif berupa herbal
sebagai penurun demam. Landep (Barleria prionitis L.) mengandung flavonoid yang
dapat menghambat pelepasan asam arakidonat untuk jalur siklooksigenase. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui daya antipiretik ekstrak daun landep dan perbedaan
daya antipiretiknya dibandingkan dengan aspirin.
Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain pretest-posttest
with control group. Sampel penelitian sejumlah 25 ekor tikus wistar jantan yang
dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Setiap sampel diukur suhu awalnya, kemudian
diinjeksi vaksin DPT-Hb secara intramuskular. 1,5 jam selanjutnya diukur suhunya
kembali, kemudian kelompok I diberi akuades, kelompok II diberi aspirin, kelompok
III diberi ekstrak daun landep 20%, kelompok IV diberi ekstrak daun landep 30% dan
kelompok V diberi ekstrak daun landep 40%. Setiap 30 menit setelah perlakuan
dilakukan pengukuran suhu selama tiga jam.
Analisis Oneway Anova menunjukkan pada tiap kelompok terdapat perbedaan
bermakna (p < 0,05). Hasil uji LSD menunjukkkan tidak terdapat perbedaan
bermakna antar kelompok aspirin, ekstrak daun landep 20%, 30%, dan 40%.
Sedangkan pada kelompok akuades terdapat perbedaan bermakna dibanding
kelompok lain (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun landep
memiliki daya antipiretik. Tidak terdapat perbedaan daya antipiretik antara kelompok
ekstrak daun landep 20%, 30%, dan 40% dibandingkan dengan aspirin.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]