dc.description.abstract | Baja tulangan merupakan material utama penyusun beton bertulang dalam
menahan gaya tarik, terutama saat terjadi lentur pada beton bertulang. Besarnya
kekuatan lentur pada beton bertulang erat hubungannya dengan kondisi baja tulangan
yang digunakan. Kondisi baja adalah suatu keadaan yang memperlihatkan apakah
baja tulangan tersebut masih dalam kondisi normal atau telah mengalami reaksi
dengan lingkungan sekitarnya yang memungkinkan terjadinya penurunan kualitas
baja tulangan tersebut (Wibowo, 2007).
Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi terhadap kondisi baja tulangan
terhadap kekuatan lentur balok beton bertulang. Sebagai bahan penelitian dipakai baja
tulangan polos bekas bongkaran dengan diameter 8 yang diperoleh dari beberapa
tempat di wilayah jember, yaitu Mangli, Gebang, dan Tidar, serta digunakan baja
tulangan baru sebagai material pembandingnya. Dari penelitian ini didapat hasil
berupa nilai pengujian kuat tarik baja tulangan dan kuat lentur balok beton bertulang
dari tulangan baja baru dan tulangan baja bekas bongkaran. Hasil penelitian
memberikan gambaran tentang kekuatan baja tulangan dan reduksi kekuatannya,
khususnya baja tulangan bekas bongkaran di kawasan Jember sehingga dapat
diketahui kelayakan penggunaan baja tulangan bekas bongkaran untuk konstruksi
struktur bangunan. Dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau bahan
kajian kepada masyarakat dan praktisi ilmu terkait penggunaan baja bekas sebagai
tulangan beton bertulang. Hasil penelitian ini diketahui bahwa adanya reduksi tegangan tarik baja
tulangan bekas bongkaran. Ditinjau dari hasil pengujian kuat lentur balok beton
bertulang di laboratorium kekuatan lentur yang dihasilkan masih mampu memenuhi
kekuatan lentur yang direncanakan sehingga baja tulangan bekas bongkaran layak
digunakan kembali. Adapun tindakan untuk mengantisipasi kegagalan konstruksi
akibat reduksi kekuatan baja tulangan bekas bongkaran yaitu harus dilakukan kontrol
terhadap pembebanan struktur yang direncanakan, serta disarankan untuk dilakukan
uji tarik tulangan sebelumnya untuk mengetahui kemampuan nominal struktur dalam
menerima beban. | en_US |