Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarji
dc.contributor.advisorDjumhariyanto, Dwi
dc.contributor.authorFarhan, Syaadillah
dc.date.accessioned2015-12-06T13:38:55Z
dc.date.available2015-12-06T13:38:55Z
dc.date.issued2015-12-06
dc.identifier.nim111910101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66670
dc.description.abstractKorosi merupakan suatu bentuk kerusakan yang terjadi pada logam dan tidak dapat dicegah namun, korosi dapat diperlambat. Salah satu metode untuk memperlambat terjadinya korosi adalah dengan cara pemberian inhibitor. Sejauh ini penggunaan inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya yang relatif murah dan prosesnya yang sederhana. Inhibitor korosi merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam medium untuk mencegah atau menurunkan laju korosi logam dengan lingkungannya. Pemilihan bahan alam sebagai inhibitor korosi merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan karena biaya yang relatif murah serta ramah lingkungan. Bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor adalah bahan yang mengandung atom N, O, P, S, dan senyawa-senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas pada atom penyusunnya. Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai inhibitor alami adalah polifenol, yaitu senyawa yang banyak terdapat didalam tanin kulit buah manggis. Pembuatan spesimen uji dilakukan di Laboratorium Desain dan Uji Bahan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Jember. Untuk pembuatan larutan inhibitor dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sedangkan pengamatan struktur mikro dilakukan di Laboratorium Uji Bahan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Variabel yang digunakan adalah variasi konsentrasi ekstrak kulit buah manggis 0 ppm, 1000 ppm, 1200 ppm, 1400 ppm. Dari hasil analisa berupa grafik pada penelitian ini diketahui bahwa, laju korosi rata-rata pada konsentrasi 0 ppm adalah 6,1213 mdd, 1000 ppm adalah 2,3404 mdd, 1200 ppm adalah 2,8409 mdd,dan 1400 ppm adalah 3,5074 mdd. Dengan efisie nsi inhibitor terbesar yaitu setelah perendaman selama 30 hari pada konsentrasi 1000 ppm adalah 78,98%,dan pada 40 hari konsentrasi 1200 ppm adalah 72,08%,dan 1400 ppm adalah 65,81%. Sehingga variasi konsentrasi ekstrak kulit buah manggis berpengaruh terhadap laju korosi baja AISI E 2512.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Manggisen_US
dc.subjectKorosi Baja AISIen_US
dc.subjectAir Lauten_US
dc.titlePENGARUH VARIASI WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI EKSTRAK MANGGIS (Garcinia Mangostana) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA AISI E 2512 PADA MEDIA AIR LAUTen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record