dc.description.abstract | Proses Bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja yang
berputar atau dirotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya
proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Pada proses bubut terdapat beberapa tahap, salah satunya
tahap roughing atau yang sering kita dengar proses bubut kasar. Proses roughing
sendiri adalah proses pemesinan dimana hasilnya masih kasar. Pada proses bubut
salah satu komponen yang berperan penting adalah pahat potongnya. Pada
kenyataannya pahat potong pada pembubutan sering kali tumpul atau mengalami
keausan. Oleh karena itu perlu adanya komponen pembantu yaitu cairan pendingin
yang bisa menurunkan gaya gesek ataupun sebagai pelumas agar pahat tidak mudah
tumpul dan tahan lama.
Permasalahan yang di teliti adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh
variasi campuran cairan pendingin terhadap keausan tepi pahat HSS (High Speed
Steel) pada proses bubut roughing St 42. Metode yang di pakai untuk mencari
pengaruh variable tersebut keausan tepi pahat adalah analisis Rancangan Acak
Lengkap (RAL).
Dari hasil penelitian, dicari variable pengaruh variasi campuran cairan
pendingin terhadap keausan tepi pahat paling rendah dan nilai keausan tepi pahat
paling tinggi. Nilai keausan tepi pahat paling tinggi didapat dari variable campuran
cairan pendingan dengan perbandingan 1:40 dengan viskositas 1,80 mPa.s didapatkan
nilai keausan tepi pahat sebesar 0,1880 mm. Nilai keausan tepi pahat paling rendah
didapat dari variable campuran cairan pendingan dengan perbandingan 1:20 dengan
viskositas 2,20 mPa.s didapatkan nilai keausan tepi pahat sebesar 0,1226 mm. | en_US |