Show simple item record

dc.contributor.advisorKoentjoro, Robertoes Koekoeh
dc.contributor.advisorDwilaksana, Dedi
dc.contributor.authorSetiawan, Febri Anggih
dc.date.accessioned2015-12-06T06:33:39Z
dc.date.available2015-12-06T06:33:39Z
dc.date.issued2015-12-06
dc.identifier.nim111910101090
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66654
dc.description.abstractPerkembangan teknologi komposit saat ini sudah mengalami pergeseran dari bahan komposit berpenguat serat sintetis menjadi bahan komposit berpenguat serat alam. Inovasi pengembangan serat alam untuk aplikasi di bidang otomotif tidak hanya terbatas pada komponen interior tetapi juga bagian eksterior kendaraan. Serat alam khususnya bambu yang berlimpah di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan teknik dengan melakukan rekayasa material komposit berpenguat serat bambu. Terkait aplikasi produk komposit sebagai komponen interior mobil yaitu sebagai dashboard mobil maka suatu produk komposit tersebut akan terpapar panas dan dingin secara berulang dan berkelanjutan yang mengakibatkan siklus termal. Daya tahan terhadap siklus termal serta kekuatan yang baik akan memberikan waktu yang lebih lama pada material untuk mempertahankan diri dari kegagalan perubahan temperature yang terus berulang-ulang. Komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Secara umum, sifat-sifat komposit tersebut ditentukan oleh sifat-sifat serat, sifat-sifat resin/perekat, rasio serat terhadap resin/perekat dalam komposit (fraksi volume serat-fibre volume fraction), geometri dan orientasi serat pada komposit. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penggabungan antara eksperimen di lapangan dan pengkajian studi literatur dari berbagai sumber baik dari buku, jurnal yang ada diperpustakaan maupun internet. Variabel bebas yang di gunakan adalah variasi kadar Montmorillonite (0%, 30%, 40% dan 50%) dan variasi siklus termal (25x, 50x dan 75x). Setelah dilakukan penambahan Montmorillonite selanjutnya dilakukan perlakuan siklus termal. Lalu benda di uji tarik sandart ASTM D3039 dan uji impak standart ASTM D6110 untuk mengetauhi kekuatan komposit. Hipotesis pada penelitian ini ialah penambahan montmorillonite pada kadar 30%, 40% dan 50% dapat meningkatkan kekuatan mekanik komposit. Sedangkan semakin banyak jumlah siklus termal yang dilakukan maka semakin menurun kekuatan tarik dan impaknya. Kesimpulan yang dapat di ambil dalam penelitian ini adalah: 1) Penambahan montmorillonite meningkatkan kekuatan tarik dan kekuatan impak komposit matrik polyester dengan aditif partikel montmorillonite berpenguat serat bambu pada kadar 30%, 40% dan 50%; 2) Dari tiga variasi kadar penambahan montmorillonite, pada kadar montmorillonite 40% dengan jumlah siklus termal sebanyak 25X di dapat nilai kekuatan tarik dan kekuatan impak tertinggi; 3) Secara umum, semakin banyak jumlah siklus termal yang dilakukan pada komposit maka kekuatan tarik dan kekuatan impak komposit menurun secara drastis mulai dari 25X siklus termal hingga terendah yaitu 75X siklus termal; 4) Kondisi morfologi komposit setelah dilakukan pengujan tarik dan pengujian impak semua mengalami kegagalan patah getas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBambuen_US
dc.subjectMontmorilloniteen_US
dc.subjectSiklus termalen_US
dc.subjectASTM D3039en_US
dc.subjectASTM D6110en_US
dc.titlePENGARUH FRAKSI BERAT ADITIF MONTMORILLONITE SIKLUS TERMAL TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT BAMBUen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record