dc.description.abstract | Perkembangan teknologi komposit saat ini sudah mengalami pergeseran dari bahan
komposit berpenguat serat sintetis menjadi bahan komposit berpenguat serat alam. Inovasi
pengembangan serat alam untuk aplikasi di bidang otomotif tidak hanya terbatas pada
komponen interior tetapi juga bagian eksterior kendaraan. Serat alam khususnya bambu yang
berlimpah di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan teknik dengan
melakukan rekayasa material komposit berpenguat serat bambu. Terkait aplikasi produk
komposit sebagai komponen interior mobil yaitu sebagai dashboard mobil maka
suatu produk komposit tersebut akan terpapar panas dan dingin secara berulang dan
berkelanjutan yang mengakibatkan siklus termal. Daya tahan terhadap siklus termal
serta kekuatan yang baik akan memberikan waktu yang lebih lama pada material
untuk mempertahankan diri dari kegagalan perubahan temperature yang terus
berulang-ulang. Komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen
yang berlainan digabungkan. Secara umum, sifat-sifat komposit tersebut ditentukan oleh
sifat-sifat serat, sifat-sifat resin/perekat, rasio serat terhadap resin/perekat dalam komposit
(fraksi volume serat-fibre volume fraction), geometri dan orientasi serat pada komposit.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
penggabungan antara eksperimen di lapangan dan pengkajian studi literatur dari
berbagai sumber baik dari buku, jurnal yang ada diperpustakaan maupun internet.
Variabel bebas yang di gunakan adalah variasi kadar Montmorillonite (0%, 30%,
40% dan 50%) dan variasi siklus termal (25x, 50x dan 75x). Setelah dilakukan
penambahan Montmorillonite selanjutnya dilakukan perlakuan siklus termal. Lalu
benda di uji tarik sandart ASTM D3039 dan uji impak standart ASTM D6110 untuk
mengetauhi kekuatan komposit. Hipotesis pada penelitian ini ialah penambahan
montmorillonite pada kadar 30%, 40% dan 50% dapat meningkatkan kekuatan mekanik komposit. Sedangkan semakin banyak jumlah siklus termal yang dilakukan
maka semakin menurun kekuatan tarik dan impaknya. Kesimpulan yang dapat di
ambil dalam penelitian ini adalah: 1) Penambahan montmorillonite meningkatkan
kekuatan tarik dan kekuatan impak komposit matrik polyester dengan aditif
partikel montmorillonite berpenguat serat bambu pada kadar 30%, 40% dan 50%;
2) Dari tiga variasi kadar penambahan montmorillonite, pada kadar montmorillonite
40% dengan jumlah siklus termal sebanyak 25X di dapat nilai kekuatan tarik dan
kekuatan impak tertinggi; 3) Secara umum, semakin banyak jumlah siklus termal
yang dilakukan pada komposit maka kekuatan tarik dan kekuatan impak komposit
menurun secara drastis mulai dari 25X siklus termal hingga terendah yaitu 75X siklus
termal; 4) Kondisi morfologi komposit setelah dilakukan pengujan tarik dan
pengujian impak semua mengalami kegagalan patah getas. | en_US |