• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    DAMPAK PERBEDAAN LAMA WAKTU DISTRES KRONIS TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS DI LIGAMENT PERIODONTAL SPACE TIKUS SPRAGUE DAWLEY

    Thumbnail
    View/Open
    Bimbi Virgamantya - 111610101047.pdf (2.245Mb)
    Date
    2015-12-04
    Author
    Virgamantya, Bimbi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Stres merupakan suatu fenomena yang biasa terjadi pada tiap manusia yang memberikan dampak secara fisik maupun psikologis. Distres adalah bentuk perilaku yang memiliki efek negatif pada kesehatan fisik dan psikis. Distres dapat dibedakan menjadi dua, yaitu distres akut dan kronis. Distres kronis adalah distres yang berlangsung lama dan terjadi secara terus menerus. Distres kronis dapat menyebabkan pengerusakan sel yang salah satunya adalah sel fibroblas. Sel fibroblas merupakan elemen selular yang banyak ditemukan pada jaringan ikat yang berproliferasi dan aktif mensintesis komponen matriks. Fibroblas berfungsi sebagai penghasil kolagen dan juga dapat membuat dentikel. Distres dapat mengakibatkan peningkatan adenocorticotropic hormone (ACTH) yang nantinya akan menstimulus korteks adrenal untuk memproduksi glukokortikoid. Distres kronis pada hari ke 7 akan mencapai puncaknya untuk memproduksi glukokortikoid, mulai terjadi penurunan pada hari ke 14, dan pada hari ke 28 terjadi peningkatan glukokortikoid. Glukokortikoid dalam jumlah berlebih akan menyebabkan penghambatan pembentukan fibroblas, yang akan berlanjut terjadinya kegoyangan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama waktu dari dampak distres kronis terhadap jumlah fibroblas ligament periodontal space tikus Sprague dawley. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu: kelompok Stres fisik hari ke 0 (SPF 0), Stres fisik 7 hari (SPF 1), Stres fisik 14 hari (SPF 2) dan Stres fisik 28 hari (SPF 4). Sampel dikorbankan sesuai dengan kelompok perlakuan masing-masing, pada SPF 0 pada hari ke 0, SPF 1 pada hari ketujuh, pada SPF 2 pada hari keempat belas, dan SPF 4 pada hari kedua puluh delapan dan dilanjutkan dengan pengambilan jaringan. Setelah didapatkan jaringan, selanjutnya dilakukan pengecatan hematoxilin eosin untuk menghitung jumlah sel fibroblas di ligament periodontal space. Uji One Way ANOVA menunjukkan p= 0,011 (p< 0,05) yang berarti jumlah rata-rata sel fibroblas terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil uji Least Significance Different (LSD) Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan hari ke 0 (SPF 0) dengan SPF 1, SPF 0 dengan SPF 2, dan SPF 0 dengan SPF 4. Pada hari ke 7 dibandingkan dengan hari ke 0 terjadi jumlah fibroblas secara signifikan (p<0,05) yang diduga karena paparan distres kronis yang terjadi mengakibatkan terjadinya peningkatan hormon kortisol secara signifikan yang dapat menurunkan Transforming Growth Factor-Beta (TGF-β) yang berlanjut pada penurunan jumlah fibroblas. Pada hari ke 14 dibandingkan dengan hari ke 0 kembali mengalami penurunan jumlah fibroblas secara signifikan (p<0,05) karena jumlah kortisol tetap meningkat secara signifikan sehingga jumlah sel fibroblas akan menurun. Pada hari ke 28 terjadi penurunan jumlah fibroblas yang signifikan (p<0,05) dibandingkan hari ke 0 tetapi apabila dibandingkan dengan hari ke 14 mengalami peningkatan jumlah sel fibroblas tetapi tidak signifikan. Hal ini diduga pada hari ke 28 sekresi kortisol menurun sehingga penurunan TGF-β tidak berlanjut dan jumlah fibroblas berangsur meningkat. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian bahwa perbedaan lama waktu distres kronis terbukti mempengaruhi penurunan jumlah fibroblas di ligament periodontal space tikus Sprague dawley yang diakibatkan adanya peningkatan kortisol. Induksi distres selama 14 hari mengakibatkan penurunan jumlah fibroblas, akan tetapi pada induksi distres selama 28 hari jumlah fibroblas kembali meningkat.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66537
    Collections
    • UT-Faculty of Dentistry [2111]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository