Show simple item record

dc.contributor.advisorRosita P, Ayik
dc.contributor.advisorDian Agung P
dc.contributor.authorAnnisafira, Awalia
dc.date.accessioned2015-12-04T03:02:46Z
dc.date.available2015-12-04T03:02:46Z
dc.date.issued2015-12-04
dc.identifier.nim112210101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66404
dc.description.abstractKanker merupakan penyakit yang terjadi akibat pembelahan sel yang tidak terkendali sehingga menyebabkan mutasi gen, kerusakan jaringan dan organ. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, kanker payudara merupakan jenis kanker dengan prevalensi tertinggi dengan proporsi sebesar 28,7%. Penderita kanker yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan obat antikanker semakin tinggi sehingga dibutuhkan sintesis obat baru dengan cara pengembangan obat dan usaha penemuan obat baru dengan cara modifikasi struktur. 5-fluorourasil (5-FU) merupakan salah satu senyawa antimetabolit yang berpotensi sebagai antikanker. Berdasarkan teori HKSA dan pendekatan Topliss, penambahan alkil benzena, ester, dan Cl pada posisi –meta melalui sintesis ester dengan 3-klorobenzoilklorida dapat meningkatkan aktivitas senyawa turunan 5- fluorourasil yaitu 1-(3-klorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil (3-ClFU). Senyawa tersebut telah dilakukan sintesis namun belum dilakukan uji aktivitas terhadap sel kanker. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan nilai IC50 senyawa 5-FU dan 3- ClFU terhadap sel MCF-7, mendapatkan aktivitas sitotoksik senyawa 3-ClFU sebagai antikanker pada sel MCF-7 dibandingkan senyawa 5-FU dan menentukan nilai doubling time pada pengamatan kinetika proliferasi sel MCF-7 senyawa 3-ClFU dibandingkan senyawa 5-FU. Tahapan uji aktivitas terbagi menjadi 2 tahap yaitu uji sitotoksisitas dan uji doubling time. Sebelum dilakukan uji aktivitas, senyawa dilakukan pemurnian secara kromatografi kolom, KLT-Densitometri, jarak lebur dan identifikasi senyawa secara FTIR-KBr. Uji kemurnian secara KLT-Densitometri, uji jarak lebur dan identifikasi struktur menggunakan FTIR-KBr menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis fraksi 20-28 dapat dikatakan murni dan merupakan senyawa 3-ClFU karena menghasilkan noda tunggal pada eluen-1 heksan:aseton (6:4) dengan Rf rata-rata 0,43, eluen-2 heksan:etil asetat (6:4) dengan Rf rata-rata 0,42 dan eluen-3 heksan:etil asetat:aseton (5:3:2) dengan Rf rata-rata 0,74, memiliki noda tunggal pada KLT dua arah, memiliki spektra dengan panjang gelombang maksimum yang sama dengan sintesis sebelumnya (Aswika, 2012), memiliki puncak berbeda dengan senyawa pembanding dan memiliki nilai r(s,m) dan r(m,e) ≥0,99. Senyawa memiliki jarak lebur 166-167˚C dan identifikasi struktur menggunakan FTIR-KBr menujukkan bahwa senyawa produk adalah senyawa 3-ClFU. Pada uji sitotoksisitas terhadap sel MCF-7, senyawa 3-ClFU (IC50 rata-rata = 894,320 μM) memiliki aktivitas lebih besar dibandingkan senyawa 5-FU (IC50 ratarata = 4213,709 μM). Aktivitas keduanya memiliki perbedaan bermakna secara statistik dengan nilai α = 0,02 (α < 0,05). Tahap selanjutnya yaitu uji doubling time dengan menggunakan konsentrasi 0,5IC50, 1IC50, dan 1,5 IC50. Nilai doubling time senyawa 5-FU dengan konsentrasi 0,5IC50 = 185,985 jam, 1IC50 = 213,730 jam, 1,5IC50 = 220,631 jam dengan kontrol sel 53,937 jam dan nilai doubling time senyawa 3-ClFU dengan konsentrasi 0,5IC50 = 209,845 jam, 1IC50 = 224,457 jam, 1,5IC50 = 239,005 jam dengan kontrol sel 50,695 jam. Nilai doubling time yang besar pada senyawa 3-ClFU menunjukkan penghambatan proliferasi sel MCF-7 lebih besar daripada senyawa 5-FU.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSenyawa 1-(3-klorobenzoiloksimetil)-5- fluorourasilen_US
dc.subjectSel Kanker Payudaraen_US
dc.titleUji Sitotoksisitas dan Proliferasi Senyawa 1-(3-klorobenzoiloksimetil)-5- fluorourasil terhadap Sel Kanker Payudara (MCF-7);en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record