dc.description.abstract | Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Tingginya harapan masyarakat akan pelayanan prima yang selama ini belum dapat ditemukan di beberapa rumah sakit serta semakin terbukanya kompetisi yang semakin ketat, menuntut rumah sakit untuk mengembangkan strategi untuk sumber daya dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tepat dalam memberikan pelayanan prima. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah sakit adalah perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif kemampuan kerja terhadap kinerja perawat, kompensasi terhadap kinerja perawat dan motivasi terhadap kinerja perawat. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat Instalasi Rawat Inap RSD Balung sebanyak 102 perawat. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 82 perawat dengan teknik stratified proportional random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda.
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan persamaan Y = 0,152+ 0,613 X1+ 0,942 X2 + 0,250 X3. Besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu : koefisien regresi untuk variabel kemampuan kerja 61,3%, artinya bahwa variabel kemampuan kerja cukup besar terhadap peningkatan kinerja perawat maka akan menimbulkan pengaruh positif terhadap kinerja perawat. Nilai koefisien regresi kompensasi sebesar 94,2% artinya bahwa variabel kompensasi sangat besar terhadap peningkatan kinerja perawat maka akan menimbulkan pengaruh positif terhadap kinerja kinerja
perawat dan koefisien regresi motivasi sebesar 25% artinya bahwa variabel motivasi cukup besar terhadap peningkatan kinerja perawat maka akan menimbulkan pengaruh positif terhadap kinerja perawat. Nilai thitung untuk variabel kemampuan kerja adalah sebesar 2,686 > ttabel (1,665) sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Nilai thitung untuk variabel kompensasi adalah sebesar 3,449 > ttabel (1,665) sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Nilai thitung untuk variabel motivasi adalah sebesar 2,752 > ttabel (1,665) sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Simpulan penelitian ini adalah kemampuan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSD Balung berarti kemampuan kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSD Balung. Kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSD Balung. Dapat disimpulkan bahwa apabila kompensasi yang diterima oleh perawat sesuai harapan maka akan membuat kinerja perawat lebih baik. Variabel berikutnya adalah motivasi yang dalam penelitian ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSD Balung. Semakin tinggi motivasi kerja, semakin tinggi pula kinerja perawat, dan sebaliknya semakin kurang/rendah motivasi kerja, maka kinerja perawat juga semakin rendah. Dengan demikian, ketiga variabel yang diteliti memiliki kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja perawat dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan bagi RSD Balung. | en_US |