dc.description.abstract | Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama dengan jumlah
penderita yang terus bertambah setiap tahun. Kanker kolon menduduki urutan
insiden ketiga dengan angka kematian mencapai 690 ribu jiwa. Pengobatan
kanker secara konvensional dilakukan dengan pembedahan, radiasi dan
kemoterapi yang pada umumnya belum mampu memberikan hasil efektif, maka
perlu pengembangan dan penemuan obat antikanker baru. Tanaman pada
umumnya memiliki zat aktif dalam bentuk metabolit sekunder yang memiliki
efek farmakologi sebagai agen kemoprevensi. Salah satu tumbuhan yang
memiliki potensi untuk terapi antikanker adalah Arcangelisia flava atau lebih
dikenal dengan kayu kuning karena terdapat senyawa berberin di dalamnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas kemoprevensi dan
potensi pemacuan apoptosis ekstrak kloroform daun A. flava terhadap kultur sel
kanker kolon WiDr.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris,
menggunakan metode uji sitotoksik MTT assay dan uji apoptosis double
staining method. Pada uji sitotoksik, dilakukan penanaman sel pada 96 well plate
dengan kelompok kontrol dan perlakuan. Pada kelompok kontrol, sel hanya
diberi media kultur, sedangkan kelompok perlakuan masing-masing diberi
ekstrak kloroform daun A. flava dengan 5 seri konsentrasi yaitu 50, 100, 200,
300, dan 400 μg/ml secara triplo dengan replikasi sebanyak 3 kali. Reagen MTT
ditambahkan untuk membentuk kristal formazan berwarna ungu yang kemudian
dibaca absorbansinya dengan ELISA reader pada panjang gelombang 595 nm.
Data absorbansi sel dikonversi menjadi viabilitas sel dan dianalisis dengan
program probit untuk memperoleh nilai IC50. Nilai rata-rata IC50 dari tiga
eksperimen sebesar 121,637 ± 20,065 μg/ml. Berdasarkan nilai IC50, ekstrak
kloroform daun A. flava dikatakan memiliki potensi sebagai senyawa sitotoksik
pada sel kanker kolon WiDr karena nilai IC50 yang didapatkan tidak lebih dari
500 μg/ml.
Uji apoptosis double staining method dilakukan dengan menanam sel
pada 24 well plate dengan kelompok kontrol dan perlakuan. Pada kelompok
perlakuan, diberi ekstrak kloroform daun A. flava dengan konsentrasi IC50 yaitu
120 μg/ml dan 1,5 IC50 yaitu 180 μg/ml. Sel hidup akan tampak memiliki inti sel
dengan bentuk normal dan berwarna hijau. Sel yang mengalami apoptosis akan
memiliki inti sel berwarna oranye dengan bentuk yang terkondensiasi atau
terfragmentasi. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis akan tampak memiliki
inti sel berwarna oranye namun dalam bentuk inti sel normal. Pada kelompok
kontrol sel, diperoleh hasil 100% sel dalam keadaan hidup. Pada sel yang diberi
perlakuan ekstrak dengan konsentrasi 120 μg/ml menunjukkan sebagian besar
sel mengalami kematian dimana 67,975% mengalami apoptosis dan 4,539%
mengalami nekrosis. Efek yang lebih nyata ditunjukkan oleh kelompok sel yang
diberi perlakuan dengan konsentrasi ekstrak 180 μg/ml dimana hampir seluruh
sel mengalami kematian yaitu 82,153% sel mengalami apoptosis dan 11,802%
mengalami nekrosis.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kloroform
daun A. flava memiliki potensi memicu apoptosis sel kanker kolon WiDr. Efek
sitotoksik dan apoptosis ini dapat disebabkan oleh senyawa berberin yang
terkandung dalam tanaman A. flava. Mekanisme berberin dalam memacu
apoptosis adalah mealalui jalur ekstrinsik dengan menginduksi sinyal kematian
sel serta induksi gen apoptosis. | en_US |