Show simple item record

dc.contributor.advisorHandriyono
dc.contributor.advisorPudjo, Didik
dc.contributor.authorMargiati, Yulia
dc.date.accessioned2015-12-03T06:25:54Z
dc.date.available2015-12-03T06:25:54Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.nim110810201001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66185
dc.description.abstractDaya saing di industri perdagangan menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kualitas terpadunya, terutama bagi PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) Probolinggo sebagai perusahaan plywood. Salah satu mekanisme yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keunggulan kualitas adalah melalui perbaikan proses produksi dengan pereduksian atau pengeliminasian pemborosan yang terjadi di lini produksi menggunakan metode VALSAT (Value Stream Analysis Tools). Proses produksi plywood di PT. KTI Probolinggo meliputi proses log pond, log cutting, rotary, dryer, arranger, glue spreader, cold press, hot press, putty, double saw, sander, dan final selection. Kecacatan produk (grading) dari Januari sampai tanggal 03 Agustus 2014 tercatat sebesar 5,70% dengan 25 macam cacat. Hasil analisis dengan menggunakan Waste Relationship Matrix (WRM) didapatkan 4 waste yang terjadi, yaitu waste waiting (28,89%), waste defect (26,67%), waste transportation (26,67%), dan waste unnecessary inventory (17,78%). Perhitungan akhir dari matriks seleksi menggunakan metode VALSAT diperoleh 2 detail mapping tools terbesar yang dapat digunakan, yaitu Process Activity Mapping (PAM) dengan total bobot 130,5 (33,08%) dan Supply Chain Response Matrix (SCRM) dengan total bobot 94,5 (23,95%). Dari analisis menggunakan metode VALSAT dan 5S Visual Management, diperoleh upayaupaya perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemborosan, yaitu untuk mengurangi pemborosan waktu tunggu, dilakukan penjagaan proses produksi agar sesuai dengan standar yang berlaku dengan pogram seiketsu (standardisasi); untuk mengurangi pemborosan kecacatan produk, dilakukan pelatihan mengenai material handling dengan program shitsuke (pembiasaan), adanya tanda atau label peringatan di setiap stasiun kerja dengan program seiton (penataan), dan adanya corrective maintenance pada mesin dengan program seisou (pembersihan); untuk mengurangi pemborosan transportasi, dilakukan upaya persempitan jarak antarproses produksi dengan program seiri (pemilahan); dan untuk mengurangi pemborosan persediaan yang tidak perlu, dilakukan audit ulang jumlah pemesanan raw material dan penggunaan sistem production kanban dengan program seiton (penataan).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeunggulan Kualitas Terpaduen_US
dc.subjectPerbaikan Proses Produksien_US
dc.subjectVALSAT,en_US
dc.subject5S Visual Management.en_US
dc.titleOPTIMALISASI TOTAL QUALITY EXCELLENCE PADA PT. KUTAI TIMBER INDONESIA (KTI) MELALUI PERBAIKAN PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VALSATen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record