Show simple item record

dc.contributor.advisorKamsyakawuni, Ahmad
dc.contributor.advisorKusbudiono
dc.contributor.authorMaroghi, Trian Ghofarul
dc.date.accessioned2015-12-02T08:20:41Z
dc.date.available2015-12-02T08:20:41Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65925
dc.description.abstractBanyak sekali perindustrian yang berkompetisi untuk mendapat perhatian pasar. Semakin banyak persaingan maka semakin menuntut industri untuk mendapatkan penjadwalan kerja yang optimal agar menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dalam hal ini dibutuhkan suatu penjadwalan kerja yang baik agar dapat mengatur kinerja industri yang akan memberikan hasil efektif dan efisien. Penjadwalan ini biasanya berupa minimasi makespan yaitu total waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Penjadwalan yang dibutuhkan salah satunya adalah penjadwalan jobshop yaitu penjadwalan yang setiap jobnya diproses serta aliran mesinnya bersifat acak atau tidak harus urut. Jadi untuk setiap komponennya bisa dikerjakan bersamaan atau mendahulukan salah satu komponen. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa pengamatan mesin pembuatan 4 jenis springbed, yaitu Platinum, Golden, Silver, dan Bigline. Data tersebut berupa data nomer mesin dan waktu proses pembuatan tiap komponen dari masing-masing mesin. Jumlah mesin yang digunakan untuk membuat springbed ada 9 jenis mesin yang direpresentasikan dengan nomer urut dan angka dalam menit untuk waktu proses mesin. Springbed tersebut diproses oleh 9 jenis mesin yang pengelompokannya berdasarkan mesin yang dibutuhkan untuk membuat komponen tiap springbed. Jumlah jenis mesin pembuat masing-masing komponen akan berbedabeda. Komponen keseluruhan yang dibuat hingga proses perakitan berjumlah 4 ix komponen inti yaitu matras, sandaran, divan dan kaki springbed dilanjutkan dengan 1 perlakuan terakhir yaitu perakitan komponen keseluruhan. Sehingga 9 jenis mesin pembuat springbed ini akan direduksi menjadi 5 mesin notasi baru sesuai dengan komponen-komponennya. Pada penelitian ini menggunakan algoritma Harmony Search dan algoritma Artificial Bee Colony yang diterapkan pada industri pabrik springbed PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan jobshop. Perbandingan dari algoritma ini bertujuan untuk mencari makespan dan tingkat kekonvergenan dari masing-masing. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu studi literature kemudian pengambilan data. Setelah data didapatkan lalu membuat program untuk mempermudah pengerjaannya. Selanjutnya simulasi program dan kedua algoritma tersebut di analisis berdasarkan makespan dan tingkat konvergensinya. Langkah terakhir diambil kesimpulan dari penelitian tersebut adalah diambil kesimpulan dari perbandingan ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan makespan terbaik sebesar 247 menit pada algoritma Harmony Search sementara pada algoritma Artificial Bee Colony sebesar 262 menit. Sehingga dalam hal makespan menyatakan algoritma Harmony Search lebih baik daripada algoritma Artificial Bee Colony. Namun dari tingkat kekonvergenan algoritma Artificial Bee Colony cenderung lebih cepat konvergen daripada algoritma Harmony Sen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectALGORITMAen_US
dc.subjectARTIFICIALen_US
dc.titlePERBANDINGAN ALGORITMA HARMONY SEARCH DAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY PADA PENJADWALAN JOBSHOPen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record