Show simple item record

dc.contributor.advisorKamsyakawuni, Ahmad
dc.contributor.advisorKusbudiono
dc.contributor.authorDewi, Arista Rosita
dc.date.accessioned2015-12-02T07:26:26Z
dc.date.available2015-12-02T07:26:26Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim101810101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65872
dc.description.abstractPenjadwalan produksi dapat diartikan sebagai pengalokasian sumber daya untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dengan tujuan memperoleh jadwal produksi yang optimal. Berdasarkan pola aliran prosesnya, penjadwalan produksi dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu flowshop dan jobshop. Salah satu masalah penjadwalan yang sering muncul adalah penjadwalan produksi flowshop. Pada permasalahan penjadwalan produksi flowshop, setiap job dapat diproses dengan urutan yang sama pada paling tidak satu mesin dan satu mesin dapat memproses paling banyak satu job. Algoritma Artificial Immune System dan algoritma Differential Evolution Plus merupakan algoritma yang dapat menyelesaikan permasalahan optimasi. Dalam tugas akhir ini kedua algoritma dibandingkan untuk menyelesaikan penjadwalan produksi flowshop dengan tujuan mencari solusi terbaik berdasarkan nilai makespan minimum dan tingkat kecepatan kekonvergenan. Hasil dari penelitian yang diterapkan untuk penjadwalan produksi sepatu menghasilkan urutan jadwal dan nilai makespan optimal yang sama yaitu makespan sebesar 1484 menit dengan urutan jadwal model sepatu casual – model sepatu ceko – model sepatu fram – model sepatu mogasen – model sepatu pantofel C – model sepatu pantofel B – model sepatu safety – model sepatu pantofel A. Namun pada sepuluh kali pengujian dengan jumlah iterasi yang sama algoritma Artificial Immune System memberikan hasil yang berubah-ubah untuk nilai makespan pada setiap pengujian, sehingga nilai makespan rata-rata yang didapat adalah 1494,6 menit dengan urutan jadwal berbeda, sedangkan pada algoritma ix Differential Evolution Plus hasil makespan selalu menunjukkan nilai yang sama pada setiap pengujian dengan urutan jadwal yang sama pula, sehingga nilai makespan rata-rata yang didapat adalah 1484 menit. Hal ini berarti bahwa penggunaan algoritma Differential Evolution Plus lebih efektif dibandingkan dengan algoritma Artificial Immune System jika diterapkan pada penjadwalan produksi sepatu. Ditinjau berdasarkan tingkat kecepatan kekonvergenan, algoritma Artificial Immune System memiliki tingkat kecepatan kekonvergenan yang lebih baik dibanding dengan algoritma Differential Evolution Plus karena lebih cepat konvergen.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENJADWALANen_US
dc.subjectALGORITMAen_US
dc.titleJURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record