Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistyorini, Lantin
dc.contributor.authorNugrahani, Ely Rahmatika
dc.date.accessioned2015-12-02T07:10:34Z
dc.date.available2015-12-02T07:10:34Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim112310101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65854
dc.description.abstractPerbedaan Kejadian Gizi Lebih pada Balita Usia 1-2 Tahun dengan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif dan Bukan Asi Eksklusif di Desa Tanggul Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember; Ely Rahmatika Nugrahani, 112310101038; 2015: xx halaman + 189 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Gizi lebih merupakan permasalahan serius di seluruh negara berkembang. Gizi lebih diakibatkan oleh kurangnya aktivitas yang ditunjukkan dengan adanya penumpukan lemak secara berlebih dengan nilai standar deviasi > +2SD. Gizi lebih pada balita berisiko 1,8 kali terjadi pada dewasa. Salah satu yang dapat mencegah gizi lebih pada balita adalah penggunaan ASI Ekslusif. Kandungan ASI terdiri atas kolostrum, lemak, karbohidrat, protein, vitamin A, zat besi, seng, kalsium, mineral, laktoferin, taurin, lactobacillus, dan lisozim, sehingga ASI merupakan makanan terbaik untuk balita. Hasil studi pendahuluan di dapatkan data sebanyak 39 balita terbanyak di DesaTanggul Kulon mengalami permasalahan gizi lebih pada balita usia 1-2 tahun dengan prevalensi sebesar 19,2%, sehingga data tersebut melebihi prevalensi maksimal kejadian gizi lebih di masyaraat yaitu sebesar >10%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan balita yang diberikan ASI eksklusif dengan balita yang tidak diberikan ASI eksklusif terhadap kejadian gizi lebih Balita Usia 1-2 Tahun di Desa Tanggul Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Desain penelitian menggunakan diskriptif analitik dengan retrospectif. Metode pengumpulan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 36 responden, sedangkan 3 responden mengalami ekslusi, dan responden yang mengalami drop out tersebut masih berada pada nilai rentang yang dapat ditoleransi yaitu sebesar 10% dari populasi. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas di Wilayah Kerja Puskesmas Jombang Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Data penelitian dianalisis dengan menggnakan uji Fisher Exact Test untuk mengetahui perbedaan pemberian ASI Eksklusif dan bukan ASI Eksklusif di Desa Tanggul Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kulon Kecamatan Tanggun Kabupaten Jember. Hasil penelitian didapatkan kejadian gizi lebih balita dengan riwayat penggunaan ASI Eksklusif sebanyak 18 balita (50%), dan balita dengan riwayat penggunaan bukan ASI Eksklusif sebanyak 18 balita (50%). Karakteristik responden hasil penelitian yang didapatkan pada balita dengan pemberian bukan ASI Ekslusif, sebagian besar terjadi pada balita dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 10 balita (55,6%), dengan usia balita 22 bulan sebanyak 7 balita (38,9%), dan memiliki nilai gizi > +2SD sebanyak 13 balita (72,2%). Balita tidak menggunakan obat-obatan sebanyak 17 balita (94,4%), dengan memiliki keturunan gemuk dari kedua orangtuanya sebanyak 12 balita (66,7%), dan tidak memiliki kecacatan sebanyak 18 balita (100%), serta memiliki riwayat tidak diberikan ASI sama sekali sebanyak 13 balita (72,2%). Balita sebagian besar tidak diberikan IMD sebanyak 12 balita (66,7%), dengan usia ibu >30 tahun sebanyak 10 orang (55,6%), dan berpendidikan tamat SMU/sederajat sebanyak 8 orang (44,4%). Ibu balita sebagian besar tidak bekerja sebanyak 10 orang (55,6%), serta memiliki penghasilan perbulan sebesar < Rp 1.000.000,00 sebanyaak 11 orang (61,1%). Karakteristik responden dengan riwayat penggunaan ASI Eksklusif, sebagian besar terjadi pada balita laki-laki sebanyak 11 balita (61,6%), dengan usia 12, 18, dan 22 bulan sebanyak 3 balita (16,7%), dan memiliki nilai gizi >+2SD sebanyak 12 balita (66,7%). Balita sebagian besar tidak menggunakan obat-obatan sebanyak 18 balita (100%), memiliki keturunan gemuk dari kedua orang tuanya sebanyak 10 balita (55,6%), dan tidak memiliki kecacatan sebanyak 18 balita (100%). Balita sebagian besar menggunakan ASI saja sebanyak 18 balita (100%), tidak diberikan IMD sebanyak 10 balita (55,6%), dengan usia ibu ≤ 30 tahun sebanyak 10 orang (55,6%), dan berpendidikan SMU/sederajat yaitu sebanyak 8 orang (44,4%). Balita sebagian besar memiliki ibu yang tidak bekerja dan bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 7 orang (38,9%), serta memiliki penghasilan perbulan sebanyak Rp 1.000.000,00 – Rp 3.000.000,00 yaitu 13 orang (72,2%). Hasil analisa uji Fisher Excat Test diperoleh nilai p value sebesar 1,000 dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Nilai p value tersebut lebih besar dari nilai taraf signifikan (1,000 > 0,05), yang berarti tidak ada perbedaan kejadian gizi lebih pada balita usia 1-2 tahun dengan riwayat pemberian asi eksklusif dan bukan asi eksklusif di Desa Tanggul Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectGIZIen_US
dc.titlePERBEDAAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BALITA USIA 1-2 TAHUN DENGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN BUKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA TANGGUL KULON WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANGGUL KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record