dc.description.abstract | Hubungan Lingkungan Kerja Perawat Dengan Tingkat Kepatuhan
Pelaksanaan 5 Momen Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Kaliwates PT Rolas Nusantara Medika Jember; Silvi Anita Uslatu
Rodyah, 112310101035; 2015; 199 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember.
Angka kejadian infeksi nosokomial (Healthcare-associated infections/
HAIs) telah dijadikan sebagai salah satu tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan kejadian infeksi nosokomial adalah
dengan menerapkan kewaspadaan universal (universal precautions). Komponen
utama universal precautions yang merupakan salah satu metode paling efektif
adalah dengan melakukan praktek kebersihan tangan (hand hygiene). Perawat
bertanggung jawab sebagai pelaksana terdepan dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan lingkungan kerja perawat dengan tingkat kepatuhan pelaksanaan 5
momen hand hygiene di ruang rawat inap rumah Sakit Umum Kaliwates PT Rolas
Nusantara Medika Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah sampling jenuh (total sampling) dengan sampel
sebanyak 32 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
lembar observasi, sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Uji validitas
dan reliabilitas kuesioner menggunakan Pearson Product Moment dan uji Alpha
Cronbach, sedangkan lembar observasi menggunakan uji interrater menggunakan
kesepakatan Kappa Cohen. Analisis data menggunakan uji Chi Square.
Hasil analisis terhadap lingkungan kerja perawat didapatkan data sebesar
56,2% responden menilai lingkungan kerja termasuk dalam kategori suportif dan
43,8% responden menilai lingkungan kerja dalam kategori tidak suportif. Hasil
xi
analisis terhadap tingkat kepatuhan pelaksanaan 5 momen hand hygiene
didapatkan data sebesar 34,4% responden dalam kategori patuh dan 65,6% dalam
kategori tidak patuh. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,266 (p > α=0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
lingkungan kerja perawat dengan tingkat kepatuhan pelaksanaan 5 momen hand
hygiene di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Kaliwates PT Rolas Nusantara
Medika Jember. Lingkungan kerja dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepatuhan pelaksanaan 5 momen hand hygiene karena
lingkungan kerja merupakan faktor eksternal terbentuknya perilaku.
Perilaku yang terbentuk pada seorang individu dipengaruhi oleh dua faktor
utama yakni stimulus yang merupakan faktor luar dari individu (faktor eksternal)
dan respons yang merupakan faktor dari dari dalam diri individu (faktor internal).
Proses terjadinya perilaku diawali dengan adanya pengalaman-pengalaman
seseorang serta faktor-faktor diluar orang tersebut (lingkungan) baik fisik maupun
non fisik. Pengalaman dan lingkungan tersebut kemudian diketahui, dipersepsikan
dan diyakini sehingga menimbulkan motivasi dan niat untuk bertindak yang
akhirnya niat tersebut terwujud dalam bentuk perilaku. Pernyataan ini
menegaskan bahwa lingkungan kerja memberikan pengaruh secara tidak langsung
terhadap perilaku individu, namun berkontribusi terhadap faktor internal dari
individu yang menjalankan perilaku tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada rumah sakit
untuk mempertahankan dan meningkatkan lingkungan kerja yang telah terbentuk
serta mempertahankan dan meningkatkan program-program pencegahan infeksi
yang telah dilakukan selama ini dengan mengadakan pelatihan serta mengaktifkan
fungsi pengawasan atau supervisi kepada perawat di ruangan. Rumah sakit juga
dapat menerapkan reward dan punishment untuk meningkatkan kepatuhan
perawat dalam pelaksanaan 5 momen hand hygiene ketika menjalankan tugas
keperawatan. | en_US |