PENGARUH BERKUMUR LARUTAN SUKROSA TERHADAP NILAI AMBANG NYERI PADA GIGI DAN MUKOSA RONGGA MULUT ANAK-ANAK
Abstract
Dalam bidang kedokteran gigi, masalah nyeri sulit dihindari sehingga penting
untuk mengurangi dan mengontrol rasa nyeri. Terdapat banyak teknik dalam
mengontrol rasa nyeri seperti penggunaan anastesi lokal, tetapi pengaplikasian jarum
anastesi lokal tersebut sudah menimbulkan rasa nyeri tersendiri. Penatalaksanaan
untuk meminimalkan rasa nyeri salah satunya dengan menggunakan larutan sukrosa
peroral. Pemberian sukrosa peroral telah dilaporkan dapat menekan rasa nyeri pada saat dilakukan vaksinasi dan saat dilakukan pengambilan sampel darah. Rasa manis mengalihkan perhatian anak dari rasa nyeri yang timbul karena anak-anak menyukai
rasa manis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berkumur larutan sukrosa terhadap nilai ambang nyeri pada gigi dan mukosa rongga mulut
anak-anak.
Jenis penelitian ini adalah uji klinis dengan rancangan one-group pretestposttest design. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pedodonsia Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan sampel pasien anak-anak
usia 6-12 tahun sebanyak 17 sampel yang diukur nilai ambang nyerinya pada gigi
molar 1 sulung rahang atas dan mukosa gingival rongga mulut 2-3 mm dari servikal
gigi menggunakan EPT (Electric Pulp Tester) sebelum dan setelah berkumur larutan
sukrosa. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Paired T-test.
Hasil rata-rata nilai ambang nyeri pada gigi dan mukosa rongga mulut meningkat setelah berkumur dengan larutan sukrosa. Hasil uji Paired T-test
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai ambang nyeri sebelum dan sesudah berkumur larutan sukrosa (p<0,05). Pemberian rasa manis seperti larutan sukrosa
berkontribusi dalam melepaskan β endorfin yang berperan dalam sistem analgesik
tubuh. Βeta endorphin berfungsi sebagai neurotransmitter analgesik, zat-zat itu dikeluarkan dari jalur analgesik desenden dan berikatan dengan reseptor opioid di ujung presinaps aferen. Peningkatan ini menekan pengeluaran substansi P, sehingga terjadi penghambatan terhadap penyaluran sinyal nyeri. Berdasarkan hasil penelitian
dapat ditarik kesimpulan bahwa berkumur larutan sukrosa dapat meningkatkan nilai
ambang nyeri pada gigi dan mukosa rongga mulut anak-anak.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]