Show simple item record

dc.contributor.advisorRondhianto
dc.contributor.advisorWantiyah
dc.contributor.authorDevintania K.N.H.
dc.date.accessioned2015-12-02T04:29:48Z
dc.date.available2015-12-02T04:29:48Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim112310101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65764
dc.description.abstractPengaruh Latihan Senam Diabetes Melitus terhadap Status Kardiovaskuler pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember; Devintania K.N.H., 112310101017; 2015; 183 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik yaitu kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dan pendidikan pengelolaan diri pasien yang sedang berlangsung, serta dukungan untuk mencegah komplikasi jangka pendek (akut) dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang (kronis). Komplikasi kronis menyebabkan komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler. Komplikasi makrovaskuler meliputi penyakit arteri koroner dan penyakit serebrovaskuler seperti stroke, penyakit arteri koroner dan penyakit vaskuler perifer. Manifestasi dari komplikasi makrovaskuler adalah hipertensi, takikardi serta penyakit arteri perifer. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Rambipuji di dapatkan bahwa dari lima orang yang mengikuti perkumpulan lansia, tiga orang mengalami hipertensi, sedangkan untuk pengukuran nilai ABI didapatkan 1 orang dalam rentang dibawah normal, 2 orang dalam rentang obstruksi ringan, serta 5 orang nadi dalam rentang normal. Terdapat 4 pilar utama penatalaksanaan DM tipe 2 yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologis. Salah satu latihan jasmani yang dapat dilakukan oleh klien DM tipe 2 adalah latihan senam diabetes melitus. Hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas kesehatan di Puskesmas Rambipuji pada bulan Februari 2015 bahwa belum ada program khusus terkait latihan jasmani pada klien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh latihan senam diabetes melitus terhadap status kardiovaskuler pasien diabetes melitus tipe 2 di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Status kardiovaskluer dari penelitian ini diukur menggunakan indikator tekanan darah, x nadi dan ankle brachial index (ABI). Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasyexperiment dengan metode pendekatan randomized control group pretest and postest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel 2 yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan besar sampel sebanyak 30 orang yang terbagi menjadi 15 responden pada masing-masing kelompok. Analisis data menggunakan uji t dependen dan t independen. Uji t dependen digunakan untuk mengetahui status kardiovaskuler sebelum dan setelah dilakukan senam diabetes melitus pada kelompok yang mendapat senam diabetes melitus dan status kardiovaskuler pada saat sebelum dan setelah pada kelompok yang tidak mendapat senam diabetes melitus. Uji t independen dengan 95% CI digunakan untuk mengetahui perbedaan status kardiovaskuler antara kelompok yang mendapat senam diabetes melitus dan kelompok yang tidak mendapat senam diabetes melitus. Hasil analisis menggunakan uji t dependen diperoleh nilai p pada kelompok perlakuan sebesar (psistolik = 0,005; pdiastolik = 0,045; pnadi = 0,012; pABI = 0,000) dan (psistolik = 0,039; pdiastolik = 0,046; pnadi = 0,035; pABI = 0,004) pada kelompok kontrol. Nilai p pada kedua kelompok tersebut < α (α = 0,05) yang berarti ada perbedaan status kardiovaskuler sebelum dan sesudah pemberian senam diabetes melitus pada kelompok perlakuan dan ada perbedaan status kardiovaskuler saat observasi awal dan observasi akhir pada kelompok kontrol. Hasil analisis data menggunakan uji t independen diperoleh nilai p < α (α = 0,05) yaitu sebesar (psistolik = 0,001; pdiastolik = 0,047; pnadi = 0,032; pABI = 0,000) yang berarti ada perbedaan stasus kardiovaskuler antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, atau dengan kata lain ada pengaruh senam diabetes melitus terhadap status kardiovaskuler. Kontraksi otot saat senam yang membutuhkan energi ATP sehingga terjadi peningkatan kepekaan reseptor insulin otot dan pertambahan reseptor insulin otot pada saat melakukan latihan jasmani. Senam diabetes melitus menyebabkan peningkatan aliran darah, menyebabkan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan menjadi lebih aktif (non xi insulin dependent) sehingga kadar gula darah dapat terkontrol dan meningkatkan aliran darah kemudian berpengaruh pada status kardiovaskuler. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh latihan senam diabetes melitus terhadap status kardiovaskuler pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan latihan senam diabetes melitus dapat diterapkan oleh perawat sebagai implementasi asuhan keperawatan sebagai upaya pencegahan terjadinya komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler pada klien DM tipe 2. Senam diabetes melitus perlu dibuatkan standar operasional prosedur (SOP) sebagai dasar acuan dalam menerapkannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSENAM DIABETESen_US
dc.titlePENGARUH LATIHAN SENAM DIABETES MELITUS TERHADAP STATUS KARDIOVASKULER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI DESA RAMBIPUJI KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record