Show simple item record

dc.contributor.advisorKamsyakawuni, Ahmad
dc.contributor.advisorAgustin, Ika Hesti
dc.contributor.authorSusandi, Cahyo Hadi
dc.date.accessioned2015-12-02T04:29:09Z
dc.date.available2015-12-02T04:29:09Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim091810101047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65763
dc.description.abstractTeknologi GSM merupakan teknologi komunikasi selular yang banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususya telepon genggam. Hal ini menjadikan teknologi GSM sebagai standar global untuk komunikasi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Sehingga, semakin banyak penggunaan jaringan GSM, maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan dari Tower Base Transceiver Station (BTS). Hal ini menyebabkan para pelaku usaha selular harus memiliki metode pendukung keputusan untuk menyeleksi dan menentukan lokasi BTS sehingga resiko-resiko yang berkaitan dengan penentuan lokasi BTS dapat dihindari. Metode pendukung keputusan yang dapat diterapkan untuk penentuan lokasi pembangunan tower BTS, diantaranya adalah metode SAW dan metode TOPSIS. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menerapkan metode SAW dan metode TOPSIS untuk menyelesaikan permasalahan penentuan lokasi dengan tujuan untuk memilih lokasi terbaik serta mengetahui metode mana yang lebih sesuai terhadap permasalahan penentuan lokasi tower BTS. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu dimulai dengan mengumpulkan berbagai literatur tentang metode SAW dan metode TOPSIS dari internet ataupun buku-buku yang berhubungan dengan kedua metode tersebut. Langkah kedua adalah pengambilan dan pengumpulan data tentang penentuan lokasi pembangunan tower pada PT. Tower Bersama Group, Jakarta. Langkah ketiga adalah menerapakan metode SAW dan metode TOPSIS untuk menyelesaikan permasalahan penentuan lokasi tower. Langkah penelitian keempat viii adalah pembuatan program dengan menggunakan software matematika yaitu MATLAB. Pada langkah ini, penulis membuat desain program berupa tampilan GUI dan membuat skrip program berdasarkan aplikasi kedua metode yang telah digunakan. Langkah terakhir adalah membandingkan kedua metode berdasarkan tahapan dan waktu proses dalam mencari nilai preferensi dengan tujuan untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif pada permasalahan penentuan lokasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa metode SAW dan metode TOPSIS merupakan metode pengambilan keputusan dengan banyak kriteria yang keduanya dapat dimanfaatkan untuk penentuan pembangunan lokasi tower. Pada akhir perhitungan berdasarkan data yang telah didapat, alternatif 1 yang menunjukkan Lokasi 1 memiliki peluang terpilih sebagai lokasi pembangunan tower terbaik dengan nilai preferensi tertinggi yang diperoleh dari perhitungan metode SAW sebesar 11,9662 dengan waktu proses 1,1871 x 10-3 detik sedangkan alternatif 1 yang menunjukkan Lokasi 1 pada metode TOPSIS memiliki nilai preferensi tertinggi sebesar 0,7861 dengan waktu proses 6,1246 x 10-3 detik, dimana nilai perferensi yang didapat memiliki kedekatan dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dengan solusi ideal negatif. Berdasarkan tahapan dan waktu proses dari kedua metode, metode SAW memiliki tahapan yang lebih sederhana dan waktu proses yang lebih cepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode SAW adalah metode yang lebih baik dari metode TOPSIS pada permasalahan penentuan lokasi pembangunan tower BTS di PT. Tower Bersama Group, Kebon Jeruk.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTOPSISen_US
dc.subjectMetode SAWen_US
dc.titleAPLIKASI METODE SAW DAN METODE TOPSIS UNTUK PENENTUAN LOKASI TOWER BASE TRANSCEIVER STATIONen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record