dc.description.abstract | Salah satu bentuk interaksi antara makhluk hidup adalah predasi atau saling
memangsa. Hubungan ini terjadi antara mangsa (prey) dan pemangsa (predator).
Model Lotka-Volterra merupakan tipe dari model Predator-Prey yang membahas
masalah pemangsaan (predation) dan dirumuskan oleh Alfred J. Lotka (1925) dan
Vito Volterra (1926). Model tersebut dapat diimplementasikan pada suatu
permasalahan di bidang pertanian atau perkebunan, diantaranya untuk mengontrol
populasi hama tanaman.
Salah satu cara untuk menyelesaikan model tersebut adalah dengan metode
Kalman Filter (KF). Kalman Filter adalah metode yang pertama kali diperkenalkan
oleh Rudolph E. Kalman (1960) untuk mengestimasi suatu sistem keadaan dan model
pengukuran. Metode ini hanya dapat diimplementasikan pada model linier saja,
sedangkan masalah yang ada tidak hanya berupa model linier tetapi juga non-linier.
Salah satu algoritma yang dapat diimplementasikan dalam model non-linier adalah
Extended Kalman Filter (EKF) dan Unscented Kalman Filter (UKF) yang merupakan
modifikasi dari algoritma Filter Kalman.
Metode Kalman filter digunakan untuk megestimasi model tersebut karena
persaaan tersebut yang bersifat dinamik yang artinya bergantung pada waktu. Dan
keuntungan dari KF sendiri yang apa bila didapat data baru, maka tidak perlu
perubahan model karena model tersebut masih bisa digunakan lagi dan apabila ada
gangguan diluar sistem maka gangguan itu tidak akan mempengaruhi model karena
viii
gangguan tersebut merupakan noise. Data baru yang didapat bisa digunakan untuk
menyempurnakan estimasi selanjutnya.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan hasil estimasi
dari jumlah populasi mangsa dan pemangsa model Predator-Prey dengan
menggunakan metode Extended Kalman Filter (EKF) dan Unscented Kalman Filter
(UKF) dan mengetahui metode mana yang lebih baik untuk mengestimasi jumlah
populasi mangsa dan pemangsa.
Untuk memperoleh hasil estimasi dan mengetahui | en_US |