Show simple item record

dc.contributor.advisorFX. Kristianta
dc.contributor.advisorRosyadi, Ahmad Adib
dc.contributor.authorKautsar, Ahmad Al
dc.date.accessioned2015-12-02T02:49:10Z
dc.date.available2015-12-02T02:49:10Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim121903101002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65679
dc.description.abstractSemakin banyaknya industri makanan dan obat obatan di Indonesia menggunakan plastik sebagai kemasan dari produknya. Sehingga diperlukan mesin extrusion blow molding untuk memproduksi kemasan plastik. Pada setiap mesin extrusion blow molding memiliki spesifikasi yang berbeda sehingga membutuhkan komponen yang berbeda pula. Dalam tugas akhir kali ini difokuskan pada perancangan dan pembuatan “Archimedean Screw” yang berfungsi sebagai penghantar polymer plastik menuju nozzle. Cara kerja dari mesin extrusion blow molding yaitu pertama nyalakan heater dan atur berapa derajat panas yang dibutuhkan untuk melelehkan polypropylene melalui thermo control. Kemudian setelah panas dari heater sudah sesuai dan setabil motor dihidupkan, maka putaran dan daya dari motor di transmisikan oleh pully penggerak yang terdapat pada motor ke pully yang digerakkan. Kemudian dari pully inilah putaran dari motor diteruskan ke poros yang ditumpu oleh dua buah pillow block. Pada poros terdapat archimedean screw yang mempunyai fungsi untuk conveying polypropylene. Polypropilene atau bakal produk dalam proses extrusion blow molding biasa disebut dengan parison ini dimasukkan ke dalam tempat masukan (hopper) yang kemudian di hantarkan (conveying) oleh screw menuju barrel, saat di dalam barrel parison akan melalui proses pemanasan hingga mencair oleh heater yang sudah menyelimuti barrel. Setelah mencair parison akan dihantarkan kembali oleh screw keluar dari extruder masuk ke dalam nozzle dan di keluarkan menuju cetakan atau mold. Motor penggerak dimatikan, blow pipe mengalirkan udara kedalam plastik yang dalam keadaan melting sehingga udara menekan plastik untuk memenuhi cetakan. Pada tahap akhir proses cetakan dibuka untuk mengeluarkan ix produk. Berdasarkan hasil pengujian, untuk dapat melelehkan plastik hingga dapat keluar dari nozzle membutuhkan waktu pemanasan awal 1,5 jam dan pemanasan bahan 1,5 jam dengan temperatur 400 oC. Efisiensi mesin extrusion blow molding adalah 59 % dan sisanya 41% atau sekitar 82 gr dari total material plastik yang diproses yaitu 200gr. Archimedean screw mesin Extrusion Blow Molding mumpunyai perencanaan archimedean screw, poros, bantalan, mur dan baut. Untuk spesifikasi archimedean screw mempunyai diameter 47,5 mm, panjang conveying run (L) = 540 mm, kapasitas screw (Q) = 701,7 gr/menit, laju sembur screw (v) = 0,123 m/detik dan gaya aksial screw (Fa) = 0,567 kg. Bahan poros yang digunakan adalah S35C dengan kekuatan tarik (σB) = 52 Kg/mm2 mempunyai diameter 25 mm dan panjang 900 mm. Bantalan yang digunakan untuk menumpu poros adalah bantalan gelinding bola dalam keadaan terpasang dengan tipe 6205 , dengan faktor keandalan 90% umur bantalan 4,9 tahun. Baut dan mur untuk pengikat nozzle menggunakan jenis ulir metris kasar M 10 x 1,5 dengan bahan baut dan mur adalah baja liat dengan karbon 0,2% C.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMesin Extrusion Blow Moldingen_US
dc.subjectRancang Bangun Archimedean Screwen_US
dc.titleRANCANG BANGUN ARCHIMEDEAN SCREW MESIN EXTRUSION BLOW MOLDINGen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record