dc.description.abstract | Membran merupakan bahan filtrasi yang biasa digunakan dalam dunia
industri maupun akademik. Selain digunakan dalam pemisahan, membran dapat
digunakan untuk proses pemurnian. Penggunaan membran yang memerlukan energi
rendah, teknik pembuatan sederhana dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya pori membran,
salah satunya yaitu penambahan aditif dalam proses pembuatan membran. Aditif
yang ditambahkan memiliki tujuan yang sesuai dengan sifat aditifnya. Beberapa
tujuan aditif yaitu dapat menghambat pembentukan macrovoid, meningkatkan
porositas, dan juga meningkatkan sifat hidrofilisitas membran.
MSG menjadi salah satu jenis aditif yang dapat ditambahkan dalam polimer
selulosa asetat. Keberadaan aditif di dalam larutan polimer maupun dalam proses
koagulasi. MSG yang digunakan dalam larutan polimer dapat meningkatkan porositas
membran. Aditif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu MSG dalam bak
koagulasi. MSG mempunyai sifat hidrofilik yang dapat membantu proses
pembentukan pori (porositas). Variasi konsentrasi MSG yang digunakan yaitu 0, 0,5,
1, dan 2% MSG dalam bak koagulasi. Membran yang diperoleh selanjutnya
dikarakterisasi waktu kompaksi, nilai fluks, koefisien permeabilitas, rejeksi dengan
dekstran 11, 40, 100-200 dan 500 kDa, dan SEM.
Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa dengan penambahan variasi
konsentrasi MSG dalam bak koagulasi dan larutan polimer akan menurunkan nilai
fluks air dan koefisien permeabilitas serta meningkatkan nilai rejeksi membran. Hal
ini ditunjang dengan hasil SEM yang menunjukkan bahwa terbentuk pori-pori yang
viii
besar pada penambahan MSG 0,5% dan pori-pori berukuran kecil yang tidak seragam
di sekitar. Sedangkan untuk penambahan MSG 2% terbentuk pori yang rapat pada
permukaan atas dan membentuk macrovoid dengan dikelilingi pori-pori yang kecil
dan merata disekitar macrovoid. Hal ini menunjukkan bahwa MSG mempengaruhi
terbentuknya pori pada bagian sup layer pada membran. Namun demikian penelitian
ini masih ada kekurangan, dimana nilai rejeksi yang diperoleh belum mencapai nilai
90% untuk BM 100-200 kDa, sehingga perlu penyempurnaan dalam pembuatan
membran. Selain itu perlu juga dilakukan pemilihan aditif lain untuk mengetahui
pengaruh aditif dalam pembentukan pori. | en_US |