dc.description.abstract | Pembuatan basis gigi tiruan dapat menggunakan beberapa bahan, diantaranya
resin akrilik dan nilon termoplastik. Penggunaan kedua bahan basis gigi tiruan
tersebut memiliki beberapa kekurangan yaitu permukaan kasar dan porousitas yang
dapat menjadi tempat penumpukan plak gigi tiruan. Permukaan basis gigi tiruan dapat
menyebabkan terjadinya akumulasi plak gigi tiruan. Mikroorganisme yang paling
banyak ditemukan pada plak gigi tiruan resin akrilik adalah Candida albicans.
Adanya mikroorganisme pada plak gigi tiruan dapat memicu terjadinya denture
stomatitis sehingga diperlukan bahan pembersih gigi tiruan. Beberapa tahun terakhir
pemerintah kembali menganjurkan penggunaan dan pengembangan bahan tradisional
sebagai obat-obatan. Salah satu bahan alternatif yang dapat menghambat
pertumbuhan jamur terdapat pada buah lerak (Sapindus rarak DC.). Diperlukan
Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk melihat morfologi pada masing-masing
permukaan basis gigi tiruan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang perbedaan pengaruh ekstrak buah lerak (Sapindus rarak DC.) 0,01% sebagai
pembersih gigi tiruan terhadap C. albicans pada lempeng resin akrilik dan nilon
termoplastik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh
ekstrak buah lerak 0,01% sebagai pembersih gigi tiruan terhadap C. albicans pada
lempeng resin akrilik dan nilon termoplastik. Jenis penelitian yang digunakan adalah
eksperimental laboratoris, rancangan penelitian post test only control group design,
dilaksanakan pada Bulan November-Desember 2014 di Laboratorium Bioscience
RSGM FKG Universitas Jember, Laboratorium Mikrobiologi FKG Universitas
Jember dan Laboratorium Sentral FMIPA Universitas Negeri Malang.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30, berukuran 10×10×1 mm yang dibagi
menjadi 4 kelompok yaitu, kelompok A1 (resin akrilik direndam aquades steril),
kelompok A2 (resin akrilik direndam ekstrak lerak 0,01%), kelompok B1 (nilon
termoplastik direndam aquades), dan kelompok B2 (nilon termoplastik direndam
ekstrak lerak 0,01%). Selanjutnya untuk mengetahui variasi bentuk porusitas pada
kedua bahan basis gigi tiruan, dua sampel dilakukan pemeriksaan penunjang SEM.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata konsentrasi C. albicans paling
sedikit terdapat pada lempeng nilon termoplastik yang direndam ekstrak buah lerak
0,01% (kelompok B2) sedangkan rata-rata konsentrasi C. albicans paling banyak
terdapat pada kelompok A1, yaitu lempeng resin akrilik yang direndam dengan
aquades. Setelah dilakukan analisa data dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
nilai signifikansi pada masing-masing kelompok yaitu 0,96; 0,926; 0,997 dan 0,721
sedangkan hasil uji Levene diperoleh p= 0,610( p>0,05) sehingga data dinyatakan
berdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilanjutkan uji One Way ANNOVA
diperoleh p = 0,000 (p<0,05) dinyatakan terdapat perbedaan. Dilanjutkan uji LSD p =
0,000 (p<0,05) dinyatakan terdapat perbedaan yang bermakna pada setiap kelompok
perlakuan.
Penurunan konsentrasi C. albicans pada kelompok perlakuan lebih banyak bila
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya direndam aquades, hal ini
dipengaruhi oleh kandungan dari ekstrak buah lerak 0,01% yang dapat berfungsi
sebagai pembersih gigi tiruan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh ekstrak
buah lerak (Sapindus rarak DC.) 0,01% sebagai pembersih gigi tiruan terhadap C.
albicans pada lempeng resin akrilik dan nilon termoplastik. Ekstrak buah lerak
(Sapindus rarak DC.) 0,01% berpengaruh lebih besar pada lempeng nilon
termoplastik. | en_US |