Show simple item record

dc.contributor.advisorSiswoyo, Tri Agus
dc.contributor.advisorSulistyaningsih, Erma
dc.contributor.authorSari, Robitha Kartika
dc.date.accessioned2015-12-01T11:34:53Z
dc.date.available2015-12-01T11:34:53Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim112010101081
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65601
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin, penurunan sensitivitas insulin atau keduanya. Diabetes Melitus terdiri dari beberapa tipe, salah satunya adalah Non- Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM tipe 2) yang mencapai 90-95% dari populasi penderita diabetes melitus. Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 sudah menjadi perhatian serius sedangkan obat sintetis yang telah banyak digunakan, seperti akarbose dilaporkan menyebabkan berbagai efek samping seperti rasa mual, kembung, atau diare. Akarbose bekerja menghambat enzim pemecah karbohidrat seperti α-amilase dan α-glukosidase. α-amilase di air liur dan pankreas akan menghidrolisis polisakarida menjadi oligosakarida dan dekstrin yang akan dihidrolisis lebih lanjut oleh α-glukosidase di membran brush border intestinal menjadi glukosa. Glukosa yang telah terbentuk akan diabsorbsi oleh epithelium intestinal dan masuk ke peredaran darah. Oleh sebab itu inhibisi salah satu atau kedua enzim tersebut akan menghambat absorbsi glukosa sehingga kadar glukosa darah akan menurun. Dalam kurun waktu dua dekade ini para peneliti telah berupaya untuk dapat menemukan protein baru alami yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan protein fungsional alami. Sumber protein alami dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan. Di Indonesia, Tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan salah satu komoditas favorit di mana bijinya dapat dimakan setelah dimasak dan dibuang kulitnya. Komposisi kandungan biji melinjo (Gnetum gnemon L.) terdiri dari 58% pati, 16.4% lemak, 9-10% protein dan 1% fenolik. Kandungan protein yang tinggi mencapai 9-10% itulah yang dianggap memiliki potensi dalam menghambat aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pemurnian protein biji melinjo (Gnetum gnemon L.) yang paling efektif sebagai inhibitor aktivitas α-amilase dan α-glukosidase secara in vitro. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental (true experimental). Sampel uji yang dipergunakan merupakan tiga tahapan pemurnian protein biji melinjo (Gnetum gnemon L.) Gg-PK, Gg-PI, dan Gg- PH. Konsentrasi larutan uji adalah 50 μg/mL dalam pengujian penghambatan enzim α-amilase sedangkan konsentrasi larutan pada uji penghambatan α-glukosidase adalah 25 μg/mL. Data yang diperoleh berupa persen (%) penghambatan. Analisis data menggunakan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya uji dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA jika data terdistribusi normal dan homogen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat aktivitas protein biji melinjo (Gnetum gnemon L.) dalam menghambat enzim α-amilase dan α-glukosidase. Kemampuan paling tinggi dalam menghambat enzim alfa amilase dan alfa glukosidase ditunjukkan oleh protein terhidrolisis biji melinjo (Gnetum gnemon L.). Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakter protein terhidrolisis biji melinjo (Gg-PH) memiliki aktivitas penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α- glukosidase paling tinggi diantara tahapan pemurnian protein lainnya, ditunjukkan dengan presentase penghambatan α-amilase sebesar 72,09 ± 0,58% dan presentase penghambatan α-glukosidase sebesar 51,7 ± 4,4%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectUJI EFEKTIVITAS PROTEIN BIJI MELINJOen_US
dc.subjectINHIBITORen_US
dc.subjectIN VITROen_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS PROTEIN BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SEBAGAI INHIBITOR AKTIVITAS α-AMILASE DAN α -GLUKOSIDASE SECARA IN VITROen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record