PERBEDAAN KEPUASAN PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTERISASI DAN MANUAL (STUDI DI RS PARU DAN RS BALADHIKA HUSADA KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Berbasis Komputerisasi dan Manual (Studi di RS Paru dan RS
Baladhika Husada Kabupaten Jember); Yunita Selly Santoso, 102310101055;
2015; xvii+160 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember
Kemajuan IPTEK merupakan salah satu tantangan yang paling dirasakan
perawat, khususnya pada sistem pendokumentasian asuhan keperawatan. Saat ini
ada dua sistem pendokumentasian asuhan keperawatan, yaitu sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan manual
(Susanti, 2011). Kebijakan penggunaan sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan oleh rumah sakit dinilai sebagai langkah untuk meningkatkan
kepuasan kerja perawat dalam bekerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan
perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan
manual. Penelitian ini menggunakan desain crossectional. Pengambilan sampel
penelitian ini dengan menggunakan tehnik simple random sampling dengan
jumlah responden 30 perawat yang menggunakan pendokumentasian asuhan
keperawatan berbasis komputerisasi dan 30 perawat yang menggunakan
pendokumentasian asuhan keperawatan manual. Data dianalisis menggunakan
mann-whitney untuk mengetahui perbedaan kepuasan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan manual (studi
di RS Paru dan RS Baladhika Husada kabupaten Jember).
Pengukuran kepuasan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
berbasis komputerisasi dan manual menggunakan teori MSQ dimana peneliti
mengambil 8 indikator dari 20 indikator kepuasan. Hal ini dilakukan karena
kedelapan indikator, yaitu kecakapan, bentuk aktifitas, kemajuan dan
perkembangan, bentuk kompensasi, rekan kerja, tanggung jawab, perasaan sosial,
dan bimbingan serta bantuan teknis sudah mewakili aspek kepuasan perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dan manual.
ix
Hasil kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis
komputerisasi terdapat 100% responden dalam kategori sangat puas. Sedangkan
kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan manual terdapat
100% responden dalam kategori sangat puas. Dapat dikatakan bahwa kedua hasil
menunjukkan berada pada kategori sangat puas.
Hasil uji statistik menunjukkan p value = 1,000 pada alpha 0,05 yang
bearti Ha ditolak, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kepuasan
kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis
komputerisasi dan manual (studi di RS Paru dan RS Baladhika Husada kabupaten
Jember). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kepuasan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi berada pada
kategori sangat puas, yaitu sebanyak 30 perawat. Kepuasan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan manual berada pada kategori sangat puas,
yaitu sebanyak 30 perawat.
Hasil penelitian bahwa indikator kecakapan, bentuk aktifitas, kemajuan
dan perkembangan, bentuk kompensasi, tanggung jawab, perasaan sosial, dan
bantuan serta bimbingan teknis menunjukkan bahwa sebagian besar perawat
berada pada kategori sangat puas. Indikator rekan kerja menunjukkan bahwa
kepuasan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis
komputerisasi berada pada kategori sangat tidak puas, sedangkan sebagian besar
kepuasan perawat dalam pendokumentasian manual berada pada kategori tidak
puas.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut telah ditetapkan beberapa saran bagi
layanan keperawatan, pendidikan keperawatan, instansi rumah sakit, dan
penelitian selanjutnya. Khususnya saran untuk instansi rumah sakit agar
menetapkan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang tepat guna
meningkatkan kepuasan bekerja pada perawat. Pemberian sosialisasi yang berkala
agar kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan menjadi lebih baik.