Show simple item record

dc.contributor.authorMUSLICHAH, Siti; S.Si., M.Sc., Apt
dc.contributor.authorAMELIANA, LidyaS.Si., M.Farm., Apt
dc.date.accessioned2015-11-26T07:24:55Z
dc.date.available2015-11-26T07:24:55Z
dc.date.issued2015-11-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64877
dc.description.abstractPenduduk desa Ampel dan Lojejer kecamatan Wuluhan sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin gula kelapa. Profesi ini sudah ditekuni selama bertahuntahun, namun sebagian besar hidupnya masih kurang sejahtera. Padahal produk gula kelapa mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan dan pemintaan pasar juga sangat tinggi. Kondisi ini terjadi karena harga gula sangat fluktuatif dan ditunjang dengan posisi tawar pengrajin yang lemah. Usaha pembuatan gula semut sudah mulai banyak diminati oleh sejumlah kalangan di luar kabupaten Jember. Usaha pembuatan gula semut memang mempunyai prospek yang menjanjikan karena harganya yang lebih tinggi dan lebih stabil dibandingkan dengan gula cetak. Peralihan dari pembuatan gula cetak menjadi gula semut merupakan inovasi yang bisa dikembangkan untuk mengatasi permasalahan pengrajin gula kelapa. Apalagi dengan mengambangkan produk turunannya seperti minuman instan berbasis gula semut yang dbuat dengan penambahan rempah seperti jahe, temulawak, kunyit, dan kayu manis pada pembuatan gula semut. Design kemasan produk yang menarik juga menjadi nilai tambah untuk pemasaran produk ini. Di desa tempat mitra pengabdian ini, bahkan di Jember belum ada yang mengembangkan minuman kesehatan berbasis gula semut, sehingga inovasi produk ini layak ditawarkan kepada masyarakat pengrajin gula kelapa. Metode pelaksanaan program dilakukan pelatihan pembuatan gula semut dengan cara yang benar, pengemasan yang menarik dan aman, serta menghadirkan role of model pengusaha gula semut yang sukses merambah pasar manca Negara untuk memotivasi pengrajin. Pelatihan diikuti dengan praktek pembuatan gula semut dan kombinasi dengan rempah. Tahapan berikutnya adalah memperbaiki kualitas bahan baku yaitu nira dan bahan pengawetnya agar hanya menggunakan yang alami seperti kulit manggis atau batang nangka, pembuatan nama usaha dan logo, pemilihan kemasan, perijinan, dan pemasaran. Saat ini mitra sudah mulai menjual produknya dan mengikuti pameran sehingga sudah ada pelanggan yang memesan lewat telepon. Untuk bisa diekspor mitra harus mengikuti sertifikasi organik bagi gula semut.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesIbM;
dc.subjectIBM PENDANAAN 2014en_US
dc.titleIBM Bagi Pengrajin Gula Kelapaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record