Show simple item record

dc.contributor.authorRohmawati, Ninna; S.Gz., M.P.H
dc.contributor.authorSulistiyani, Sulistiyani; S.KM., M.Kes.
dc.contributor.authorRatnawati, Leersia Yusi; S.KM., M.Kes
dc.date.accessioned2015-11-26T04:03:24Z
dc.date.available2015-11-26T04:03:24Z
dc.date.issued2015-11-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64848
dc.description.abstractIndonesia sedang menghadapi masalah gizi ganda (double burden), yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang antara lain disebabkan oleh kemiskinan dan kurangnya persediaan pangan. Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan sumber energi secara umum dan sumber protein. Pada anak-anak KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap infeksi, dan menyebabkan rendahnya tingkat kecerdasan. Pada orang dewasa, KEP dapat menurunkan produktivitas kerja dan kesehatan sehingga menyebabkan rentan terhadap penyakit. Ikan merupakan salah satu bahan makanan sumber protein tinggi. Pengolahan lele dumbo dan daging bebek menjadi produk abon merupakan salah satu alternatif dalam usaha diversifikasi pengolahan. Abon yang terbuat dari daging atau ikan memiliki harga yang cukup tinggi sehingga untuk menekan harga agar lebih terjangkau maka produk abon dapat dibuat dengan bahan hewani yang dikombinasi dengan bahan nabati. Adanya tambak lele dumbo yang merupakan salah satu wahana untuk memberikan stimulus kepada santri untuk berwirausaha. Alasan lele dumbo dipilih sebagai ikan yang dibudidayakan di pondok pesantren Al-Azhar karena pemeliharaannya mudah dan pertumbuhan cepat. Akan tetapi diversifikasinya kurang. Selama ini lele yang berhasil dibudidayakan hanya digoreng apabila diperlukan. Potensi lele dumbo yang dibudidayakan di pondok pesantren Al-Azhar belum dimanfaatkan secara maksimal. Kandungan gizi pada ikan lele dumbo tinggi, terutama kadar protein. Lele merupakan ikan berkadar lemak rendah dan protein tinggi. Produk/Barang berupa Abon modifikasi (lele dumbo dan onthong pisang) dan abon modifikasi (daging bebek dan onthong pisang), serta pembekalan ketrampilan berupa skill membuat Abon diharapkan memberi dampak pada up-dating ipteks di pondok pesantren Al-Azhar dan ASHRI, peningkatan produktivitas pondok pesantran Al-Azhar dan ASHRI, dan peningkatan atensi akademisi terhadap pondok pesantran Al-Azhar dan ASHRI, serta peningkatan kegiatan pengembangan ilmu dan teknologi Solusi dalam pemanfaatan lele dumbo dengan onthong pisang dan bebek yang terdapat di kedua pondok pesantren dilaksanakan melalui beberapa metode: 1) Pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, pengelolaan usaha abon modifikasi, dan memberikan arahan tentang keberlanjutan produk abon sampai dengan pengemasan abon modifikasi, 2) Pembekalan atau alih teknologi; yaitu penyadaran dengan memberikan informasi dan ketrampilan tentang manfaat nilai gizi lele dumbo, onthong pisang, dan bebek bagi tubuh, dan nilai ekonomi yang dapat diperoleh melalui pelatihan pembuatan abon, 3) Pendampingan; yaitu melalui pendampingan terhadap pondok pesantren dalam membuat abon sampai dengan dihasilkan produk abon. Partisipasi mitra dilakukan mulai tahap persiapan hingga produk jadi. Partisipasi mitra dievaluasi pada setiap kegiatan, sehingga diharapkan pada saat akhir kegiatan, keberlanjutan program dapat tetap berjalan.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesIbM;
dc.subjectIbM Pendanaan 2014en_US
dc.titleIbM Pondok Pesantren Pemberdayaan Lele Dumbo, Daging Bebek, Dan Onthong Pisang Menjadi Produk Abon Modifikasien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record